JAMBIEKSPRES.CO.ID - Penembakan brutal telah terjadi di Thailand. Pelaku melakukan tindakan ini di pusat penitipan anak. Akibat kejadian ini, 34 orang tewas, termasuk anak-anak.
Pelakunya adalah seorang mantan perwira polisi yang berusia 34 tahun bernama Panya Kamrab. Polisi mengungkapkan pelaku adalah polisi yang telah dipecat pada tahun lalu. Ia dipecat karena alasan menggunakan narkoba. Ia membunuh istri dan anaknya sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri hingga tewas. Saat kejadian, sekitar 30 anak berada di pusat penitipan ketika pria bersenjata itu masuk saat jam makan siang, begitu kata pejabat distrik Jidapa Boonsom kepada Reuters. Aksi sadis terjadi pada tengah hari waktu setempat hari Kamis (6/10) di Nong Bua Lamphu, sebuah kota kecil yang ada di dekat perbatasan Laos. Sebanyak 22 anak-anak dan 2 orang dewasa tewas di dalam gedung. Pelaku sebelumnya menembak istri dan anaknya. Ia melakukannya dari dalam mobilnya. “Sebanyak 12 orang juga terluka, 3 diantaranya dalam kondisi serius,” kata Kolonel Polisi Jakkapat Vijitraithaya. Polisi Thailand menyebut pria bersenjata itu melakukannya dari atas mobil truk pick-up putih. “Awalnya warga di sana mengira itu suara kembang api,” tambah Jakkapat Vijitraithaya. Ini bukan insiden pertama di Thailand. Terakhir pada Februari 2020 seorang tentara menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 lainnya dalam aksi brutal di empat lokasi. Undang-undang senjata sangat ketat di Thailand dan kepemilikan senjata api ilegal diancam hukuman penjara hingga 10 tahun. Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha telah memerintahkan penyelidikan atas pembantaian mengerikan dan sadis tersebut. Tingkat kepemilikan senjata di Thailand dilaporkan lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, tetapi angka resmi tidak termasuk senjata ilegal.(jp)