Tolak Hubungan Intim, Siswi SMA Dimutilasi Pacar

Rabu 14-09-2022,08:45 WIB
Editor : Setya Novanto

Sebelumnya, tersangka dan korban bertemu di pinggir Sungai Biangloe Dusun Barua Desa Barua Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng. Keduanya pun terlibat cekcok mulut.

Tersangka menduga korban telah selingkuh dengan pria lain. Tersangka mengaku bertambah naik pitam setelah ajakan hubungan intim ditolak mentah-mentah oleh kekasihnya itu.

Tersangka langsung mencekik korban, dan memukul kepala korban menggunakan batu hingga berulang kali.

Keluarga korban, Rani, menyebutkan dia dan keluarganya sudah mencari korban sejak 10 hari yang lalu. Korban sempat diduga dibawa kabur oleh pacarnya.

Menurut Rani, MI pamit ke sekolah sejak 1 September lalu dan sejak saat itu tidak pernah lagi kembali ke rumahnya.

MI diduga korban mutilasi di Bantaeng. Pasalnya, saat ditemukan kondisi tubuhnya tidak utuh. Informasi yang dihimpun, bagian kakinya terlepas, sementara kulitnya seperti bekas luka sayat.

Pengakuan A disampaikan Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara saat merilis kasus pembunuhan siswi SMA dan dugaan mutilasi di Bantaeng.

Tindakan mutilasi di Bantaeng dikatakan Andi Kumara, dilakukan setelah pelaku memastikan korban sudah meninggal.

“Dari keterangan pelaku mengakui memotong kaki korban menggunakan batu setelah korban telah meninggal dunia,” kata Andi Kumara menjelaskan kronologi dugaan korban dimutilasi di Bantaeng, Senin, 12 September 2022.

Ia mengatakan, motif mutilasi di Bantaeng dilatarbelakangi oleh rasa cemburu pelaku kepada korban. Sebab, korban yang menolak diajak mesum pelaku, membenarkan jika memiliki pacar baru. Pelaku dan korban sempat cekcok.

Namun, A mulai kalap mata. Ia mencekik leher korban dari belakang dengan tangan kanannya. Sementara, tangan kiri pelaku menarik tubuh korban ke belakang.

Keterangan awal pelaku di hadapan penyidik Polres Bantaeng, bahwa penyebab mutilasi di Bantaeng itu karena dua motif, yakni sakit hati dan cemburu. 

“Pelaku menghabisi korban (M) karena motif cemburu dan sakit hati,” kata Andi Kumara menjelaskan motif mutilasi di Bantaeng setelag korban meninggal dunia.

Tidak hanya itu, pelaku mengakui membunuh korban seorang diri. Awalnya, pelaku mengajak korban ke pemandian Eremerasa. Dari situ, korban diajak lagi ke Sungai Biangloe.

Jaraknya sekitar 5 meter dari Permandian Eremerasa. Tujuan pelaku mengajak korban ke Sungai Biangloe untuk memastikan apakah korban memiliki pacar selain dirinya.

Di lokasi itu pula, pelaku mengajak mesum korban, tapi ditolak. Korban juga mengakui memiliki pacar baru hingga terjadi cekcok. 

Kategori :