JAMBI,JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melali UPTD Museum Siginjei menggelar pameran Peradaban Melayu Jambi dalam rangka Kenduri Swarnabhumi. Pameran itu berlangsung di Museum Siginjei Jambi dari tanggal 10 - 28 September 2022.
Saat pembukaan pameran yang mengusung tema “Mengangkat Batang Terendam, Cintai Budaya Kita, Lestarikan Sungai Batanghari” itu dibuka oleh Gubernur Jambi, Al Haris yang ditandai dengan penandatanganan plakat dan pengguntingan pita masuk ruang pameran, Sabtu (10/9/22). Dihadiri oleh Pamong Budaya Ahli Utama Kemendikbudristek RI Siswanto MA, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi Hesnidar Haris, Forkopimda hingga Kepala OPD dilingkup Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pameran tersebut. Melalui pemeran akan berdampak luar biasa untuk Provinsi Jambi. “Mari kita ikuti pameran ini, Insya Allah warisan ini kelak akan menjadi ajang pengetahuan bagi para peneliti anak-anak negeri ini belajar, apalagi Provinsi Jambi ini kaya dengan segala macam aset dan budayanya," kata Gubernur.
Saat pembukaan kegiatan pameran--
Kepala Museum Siginjei Jambi, Ervin Aprianti mengatakan kegiatan pameran ini dilaksanakan bertujuan untuk mempublikasikan pada masyarakat, anak-anak usia dini, pelajar dan mahasiswa Koleksi Museum Siginjei, koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi) dan koleksi peninggalan kebudayaan melayu Jambi. "Agar mereka mengerti bahwasanya budaya kita itu banyak sekali dan nilai-nilai budaya itu harus kita lestarikan mulai dari anak-anak usia dini, siswa hingga mahasiswa,"katanya.
Untuk kegiatan itu telah dipersiapkan koleksi-koleksi yang dimiliki Museum Siginjei Jambi, BPCB Jambi, WARSI, dan Kemendikbudristek. Dimana secara keseluruhan ada 97 koleksi dari berbagai disiplin ilmu. “Kita juga memberikan kesempatan pada pelaku UMKM dan komunitas-komunitas ekonomi kreatif menggelar dagangannya pada kegiatan ini," ujar Ervin.
Selain pameran, lanjut wanita yang akrab disapa Pipit ini juga mengatakan bahwa ada juga kegiatan pendukung lainnya, yakni seminar kajian koleksi, dialog budaya, belajar bersama, dan berbagai macam lomba. “Kegiatan pameran ini merupakan rangkaian dari Kenduri Swarnabhumi yang berlangsung sejak pertengahan Agustus sampai dengan Insya Allah akhir September, dilakukan secara gotong royong dengan 14 pemerintah daerah, akademisi, tokoh budaya, komunitas, dan warga," jelasnya. (kar)