Jelang Kenaikan Harga BBM, Antrean Mengular di SPBU Kota Jambi

Kamis 01-09-2022,10:50 WIB
Editor : Setya Novanto

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Beberapa hari terakhir SPBU di Kota Jambi terjadi kepadatan antrean pengisian BBM. Stasiun yang ramai terjadi antrean yakni pengisian Solar dan Pertalite. Antrean bahkan terjadi hingga ke badan jalan.

Puncaknya terjadi, kemarin (31/8). Sebagian masyarakat panik karena khawatir kenaikan harga BBM oleh pemerintah mulai belaku awal September 2022.

Beberapa masyarakat menanggapi dengan keluh kesah terkait harga BBM bersubsidi saat ini maupun wacana kenaikan oleh pemerintah. 

Seperti Reza, salah satu pengendara yang mengantre solar di SPBU Nusa Indah. Ia mengatakan, kenaikan BBM akan menekan masyarakat bawah, karena akan ada kaitannya dengan kenaikan bahan lainnya.

"Otomatis yang lain akan naik juga," katanya.

Beberapa pemilik kendaraan sengaja mengantre BBM untuk berjaga dengan menyetok BBM. 

"Mumpung masih harga lama, kita beli dulu untuk stok," sebut Reza.

Kendati demikian, masyarakat berharap kenaikan BBM tidak terlalu tinggi, karena untuk harga saat ini sudah cukup membebani masyarakat kecil, terlebih para pekerja yang sangat perlu menggunakan BBM. 

"Kalau naik sedikit ya gapapa, kalau naik tinggi ya gamau lah. Harapannya kalau naik pun jangan tinggi-tinggi. Harga sekarang sudah lumayan, naik seribu lumayan lah. Kalau naik sampe 2.800 waduhh," kata warga lainnya, Edi.

"Kalau BBM naik, kita masyarakat kecil yang berat. Sekarang aja saya rasa sudah tinggi. Kendaraan kan kebutuhan, bingung juga mensiasatinya, mau tidak mau ya mengikuti. Nyetok BBM itu kendalanya uangnya tidak ada," tambahnya. 

Sementara Ari, salah satu pegawai SPBU Pal 6 mengatakan, bahwa untuk antrean petralite baru hari ini (kemarin, red) ramai, sebelumnya hanya solar. 

“Bisa jadi masyarakat buat setok. Kalau pertalite baru-baru ini lah ramai, biasanya tidak pernah kayak gini, tapi kalau solar tiap hari ramai,” ucapnya.

Untuk penggunaan Subsidi Tepat MyPertamina, Ia menanggapi dengan mulai diberlakukannya kebijakan pengisiaan bahan bakar minyak (BBM) akan lebih mempersulit. 

“Agak repot, sedangkan yang manual aja repot, apalagi pakai aplikasi harus pakai hp dulu, iya kalau sinyalnya bagus,” katanya.  

“Sistemnya online dengan scan barcode nanti, waktu pengisian kalau tidak ada barcode tidak bisa ngisi, untuk prosesnya bisa jadi lebih lama. karena ini baru masih mau di uji coba dulu,” lanjutnya.

Kategori :