JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jambi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) tahun 2022.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pdi pada (24/8) bertempat di aula Golden Harvest, Kota Jambi.
Kepala Bakesbangpol Provinsi Jambi H.Mukti, SE, ME yang juga selaku Ketua Penyelenggara menyampaikan tema yakni dengan semangat kemerdekaan kita wujudkan kerukunan anatar suku dan etnis dalam wujudkan Jambi Mantap 2024.
Mukti menjelaskan tujuan kegiatan ini agar peserta rakor FPK memiliki pemahaman yang sama dalam melaksanakan tugas pfk yang ada di daerah. "Selain itu juga untuk mewujudkan keharmonisan saling hormat menghormati dan percaya dari berbagai ras suku dan etnis. Serta terciptanya persatuan dan kesatuan antar ras suku dan etnis di Jambi," ucapnya.
"Serta hasil yang diharapkan dari kegiatan ini agar dapat meningkatkan pemahanam FPK di daerah," jelasnya.
Rakor ini juga mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Dr.Drs. Bahtiar, M.Si. Dalam testimoninya yang ditampilkan di panggung acara Bahtiar
menyampaikan agar rakor berjalan sukses. "Melalui rakor ini agar bersama berkarya nyata mewujudkan negeri sepucuk jambi sembilan lurah, kami mengapresiasi kegiatan ini," katanya.
Selain itu, Bahtiar juga mengapresiasi Gubernur Jambi Dr.H.Al Haris, S.Sos, MH bersama Bupati/Walikota yang telah mendukung pembagian 10 juta Bendera Merah Putih saat HUT RI ke- 77. "Semoga kebersamaan membangkitkan kecintaan tanah air yang berdaulat," lanjutnya.
Sementara itu Wagub Drs. H. Abdullah Sani, M.Pdi mengatakan, bahwa Provinsi Jambi terdiri dari suku, agama, ras, serta antargolongan yang majemuk, dan rawan sekali terjadi konflik antar masyarakat di Provinsi Jambi.
Maka dari itu ia menilai FPK ini memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
“Melalui peran pemerintah Provinsi Jambi yang bersinergi dengan FPK menjadi teramat penting dalam menumbuhkan toleransi, tenggang rasa, dan saling menghormati didalam menjaga kekayaan budaya bangsa itu menuju arah persatuan dan kesatuan bangsa daerah dan nasional,” kata Wagub Abdullah Sani.
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa kondisi pandemi selama beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa ditengah keterpurukan, masyarakat mampu untuk saling bahu membahu membantu tanpa memandang suku, agama, ras atau golongan.
“Pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun terakhir membuktikan bahwa ditengah keterpurukan, justru menjadi momentum masyarakat saling bahu membahu tolong menolong tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan,” ujarnya.