KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah desa Muara Imat, kecamatan Batang Merangin, Kerinci, ternyata masih ditemukan beroperasi.
Meski beberapa waktu lalu anggota Polres Kerinci, telah dilakukan operasi hanya ditemukan gubuk yang telah ditinggalkan penambang PETI saja.
Informasi yang dihimpun, aktifitas PETI tersebut terjadi di wilayah Penetai Bao renah Paku Lueh, desa Muara Imat, kecamatan Batang Merangin, Kerinci, perjalanan 8-12 jam perjalanan.
Mukri Soni, Depati Muara Langkap, saat dikonfirmasi Senin (22/08) membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, dirinya telah menurunkan orang adat untuk turun cek lokasi tersebut.
"Ya, kita sudah turunkan dari adat, untuk cek lokasi, hasilnya memang masih ditemukan lokasi Penambangan di dalam itu masih beroperasi, lokasinya wilayah Penetai Bao atau Renah Paku Lueh, untuk jalan kaki lebih kurang 8-12 jam lah,"ungkapnya yang juga warga Barang Merangin
Dari hasil orang adat yang turun, katanya, ada sekitar 11 unit alat berat yang masih melakukan aktifitas Penambangan. Sedangkan untuk lokasi PETI masih merupakan wilayah Adat Depati Muara Langkap.
"Kalau razia Petugas beberapa waktu lalu itu masih diluar belum masuk ke dalam lagi. Tapi kalau pak Kapolres Ingin turun, kami dari adat siap mendampingi menuju lokasi PETI,"sebutnya.
Karena PETI tersebut masuk dalam wilayah ajun arah Depati Muara Langkap, dirinya mengatakan bahwa tidak pernah mengizinkan aktifitas Penambangan Tanpa Izin masuk ke wilayahnya.
"Karena masuk dalam wilayah adat kita. Tapi dari awal saya tidak pernah mengizinkan PETI itu, karena merusak hutan lindung negara,"ucapnya.
Dirinya juga meminta kepada aparat penegak Hukum yakni Kapolres Kerinci,untuk menghentikan aktifitas PETI di wilayah Kedepatian Muara Langkap. "Jangan hanya Pekerjanya yang ditangkap tapi Pemilik alat dan pemodalnya ditangkap,"pintanya.
Sementara itu Kapolres Kerinci, AKBP Patria Yuda Rahadian, saat dikonfirmasi terkait aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), pada Senin (22/08) melalui WhatAppsnya belum ada balasan. (Hdp)