Alat Vital Pria asal Indonesia Ini Patah Saat Berhubungan Intim dengan Istrinya

Sabtu 09-07-2022,20:04 WIB
Editor : novantosetya

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Seorang pria Indonesia didiagnosis dengan kondisi penis yang langka dan disebut “deformitas terong”.

Hal itu lantaran penisnya patah saat berhubungan seks dengan istrinya.

Kasus tersebut tertulis dalam sebuah studi kasus di International Journal of Surgery Case Reports.


yamaha--

“Kami menyajikan laporan kasus patah tulang penis yang parah terkait dengan hubungan seksual,” tulis laporan Juli 2022 mengenai kegagalan phallic.

Dilansir dari laman NYPost, pasien berusia 50 tahun itu telah melapor ke rumah sakit, mengklaim bahwa penisnya telah bengkak selama empat jam setelah kecelakaan di dalam ranjang.

Menurut penelitian, pria yang lincah itu telah "berhubungan badan dengan istrinya ketika dia merasakan 'retak'.

Dia lalu kehilangan ereksinya, dan menderita pendarahan uretra dan ketidakmampuan untuk ejakulasi.

Pemeriksaan selanjutnya mengungkapkan bahwa penisnya telah berubah menjadi ungu dan sangat menyimpang ke kanan seperti tanda tanya, seperti yang terlihat pada foto grafis yang disertakan dalam studi kasus.

Sementara itu, anggota yang hancur juga mengalami hematoma – atau bekuan darah – yang mengalir dari ujung penis ke skrotum, serta uretra yang pecah, yang bisa menghambat aliran urin jika tidak diobati.

Dokter mendiagnosis jiwa yang malang itu dengan "deformitas terong," di mana penis melengkung karena trauma tumpul saat berhubungan seks.

Ini umumnya terjadi setelah anggota tersebut “keluar dari vagina selama hubungan seksual” dan menyerang alat kelamin wanita, menurut sebuah studi kasus yang diterbitkan pada tahun 2015 di Medical Journal Armed Forces India. Selain itu, kelainan bentuk terong dapat menyebabkan cacat permanen dan impotensi jika tidak diobati.

Untuk menegakkan kembali anggota pria yang cacat itu, dokter memotong penis dan memperbaiki uretra yang retak dan jaringan penis dengan jahitan yang dapat larut, menurut penelitian tersebut.

Mereka kemudian mengeringkan hematoma dan kemudian menguji fungsi penisnya dengan “ereksi buatan.”

Untungnya, penis pasien lulus ujian ereksi, dan dia tidak mengalami komplikasi seperti kebocoran cairan atau anggota tubuh yang bengkok.

Kategori :