>

Gara-Gara Iseng Pasang Cincin di Alat Vital, Tak Bisa Keluar, Medis Menyerah, Damkar Butuh Satu Jam

Gara-Gara Iseng Pasang Cincin di Alat Vital, Tak Bisa Keluar, Medis Menyerah, Damkar Butuh Satu Jam

CILACAP, JAMBIEKSPRES.CO.ID — Ada-ada saja ulah Pria berinisial R ini. Dia iseng memasang cincin berdiameter kurang lebih 2 cm di alat  vital alias kelaminnya.

Akibatnya, pria asal Dusun Saungluhur Desa Limbangan Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap ini harus menanggung malu. Pasalnya, R yang kini berusia 30 tahun, tidak bisa mengeluarkan cincin tersebut dari alat kelaminnya saat mencoba melepas sendiri.

Karena tidak bisa lepas, R sempat dibawa ke RSUD Majenang oleh keluarganya. Tetapi pihak Rumah Sakit tidak sanggup menanganinya dan merekomendasikan untuk pergi ke Rumah Sakit lain.

Adik korban, Warsito (27) kemudian berinsiatif melaporkan kejadian dan meminta bantuan ke Pos Damkar Majenang, Selasa 28 Juni 2022 pukul 13.00 WIB.

Slamet Riyadi, petugas Pos Damkar Majenang menceritakan, saat mendapatkan laporan, kondisi korban sudah susah berjalan.

Oleh karena itu, petugas Damkar harus mengalah dengan meluncur ke rumah korban yang lokasinya cukup jauh dari kota atau di pegunungan.

Untuk mengeluarkan cincin dari alat vital R, petugas Damkar menggunakan gerinda manual dan gerinda modern. Damkar sempat kesulitan ketika mencoba menggunakan gerinda manual, karena cincin tersebut ternyata berlapis dua.

Sejumlah kendala dihadapi petugas saat mencoba melepaskan cincin dari alat kelamin R. Di antaranya korban sempat merasa kesakitan saat cincin tersebut digerinda.

Posisi cincin yang berada di pangkal alat kelamin menjadi kesulitan tersendiri bagi petugas.

“Kalau si korban merasa kesakitan, kita berhenti dulu istirahat. Kalau dirasa cukup istirahatnya, kita lanjut lagi,” ujarnya.

Akhirnya setelah kurang lebih satu jam dan menggunakan gerinda modern, petugas Damkar bisa melepas cincin tersebut dari alat kelamin korban.

“Kita kurang lebih memerlukan waktu satu jam untuk melepasnya (cincin dari alat vital),” kata Slamet yang mengaku sempat berdebar-debar.

Sebelum melaporkan ke Damkar, kondisi alat kelamin korban sendiri sudah mengalami luka dan terdapat bengkak.

“Semalam (Senin 27 Juni) korban sudah ke RSUD Majenang. Karena tidak sanggup, RSUD Majenang menyarankan korban untuk pergi ke rumah sakit yang lebih besar lagi, RSUD Cilacap atau Purwokerto,” ujar Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: