JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tengah membangun rute pendek jalan khusus angkutan batu bara di Koto Boyo Batanghari. Hal ini setelah dilakukan pembukaan jalan melalui kerjasama Karya Bakti TNI. Jalur ini nantinya untuk mengurai agar tak terjadi kemacetan angkutan batu bara ke arah Mendalo-Kota Jambi.
Namun, keputusan pembangunan jalur khusus Tembesi-Bulian ke Kotoboyo-Tempino memunculkan pertanyaan dari masyarakat. Karena itu, jalan angkutan khusus batu bara yang harus dikerjakan oleh pengusaha, namun, ini dibangun oleh pemerintah dengan dana APBD.
Gubernur Jambi Al Haris menjelaskan, keputusan ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada pengusaha yang sadar untuk memulai menyelesaikan pembangunan jalan batu bara yang sudah berlarut-larut.
“Sampai hari ini, kita belum melihat satu perusahaan pun yang memulai tindakan untuk membuka jalan batu bara ini,” ujar Al Haris.
Ia mengatakan, pemerintah tidak memiliki pilihan lain kecuali membangun jalan khusus untuk angkutan batu bara dengan dana yang ada.
Nantinya, Pemprov berharap jika jalan ini selesai maka akan ada kebijakan retribusi untuk angkutan batu bara yang melintasi jalan alternatif tersebut. Sehingga akan menambah PAD.
“Sudah ada mekanismenya. Nanti pakai retribusi yang bisa menambah PAD. Kalau dibiarkan lama, permasalahan ini akan berlarut dikeluhkan masyarakat,” tulisnya.
Mantan Bupati Merangin itu juga menegaskan, pembangunan jalan angkutan batu bara ini tidak menggangu dana APBD yang ada.
“Tidak (membebani APBD, red), uangnya ada. Nanti ada Pergub retribusi, kalau per tonnya kita kenai retribusi hitungannya satu tahun sudah kembali lagi biaya pembangunannya," jelasnya.
Adapun untuk jalan dari Koto Boyo ini akan dibangun sepanjang 32 Kilometer.
Al Haris menargetkan jalur khusus batu bara Koto Boyo–Bajubang–Tempino selesai dikerjakan akhir tahun 2022.
“Minimal di sini sudah mulai kita mengurai kemacetan di Koto Boyo ini, mohon doanya Insa Allah Desember sudah selesai jalan ini sepanjang 32 Km untuk memindahkan jalur yang tadinya macet ke Tembesi Batanghari semuanya pindah ke jalur ini,” jelasnya.
Ditambahkan Haris, Pemerintah Provinsi Jambi akan menaikkan kelas jalan khusus batu bara menjadi kelas A dengan menganggarkannya pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah perubahan (APBD-P) sebesar lebih kurang Rp 50 miliar. (aba)