NEW DELHI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – India kembali dilanda gelombang panas. Cuaca ekstrem di negara tersebut telah mengakibatkan kematian. Terbaru, seorang anak 8 tahun bernama Mehakpreet Singh meninggal dunia. Anak dari Desa Patti Dullat blok Longowal di Distrik Sangrur, meninggal karena tak tahan dengan gelombang panas dengan suhu menembus rekor 49 derajat Celcius.
Anggota keluarga mengatakan, korban yang merupakan siswa kelas IV SD Negeri Patti Dullat itu jatuh sakit akibat gelombang panas yang hebat. Awalnya, ia sudah dibawa ke rumah sakit yang berbeda. Sayang, nyawanya tak tertolong.
Pada Rabu (18/5), Departemen Meteorologi India (IMD) memperkirakan gelombang panas dan hujan pra-musim di berbagai negara bagian Maharashtra. Gelombang panas kemungkinan akan terjadi di distrik Madhya Maharashtra dan Vidarbha utara sejak 17 hingga 21 Mei.
Sementara itu, ketika permukaan air Yamuna terus turun, Menteri Air Delhi Satyendar Jain mengatakan sungai telah mengering karena pemerintah Haryana menahan air. Pembagian air di sungai juga terbatas untuk beberapa wilayah.
Gejala Muntah
Anak bernama Mehakpreet Singh itu meninggal dalam perjalanan saat dipindah ke rumah sakit. Kerabat almarhum, Kuldeep Singh Dullo, mengatakan Mehakpreet jatuh sakit pada Senin (16/5) pagi dan mulai muntah.
“Sehingga kami tidak mengizinkannya pergi ke sekolah,” kata kerabatnya.
Ia dibawa ke rumah sakit setempat dan selanjutnya ke rumah sakit sipil, Sangrur. Dari sana ia dirujuk ke RS Fakultas Kedokteran, Patiala. Namun, dia meninggal dalam perjalanan.
“Dokter memberi tahu kami bahwa dia jatuh sakit karena gelombang panas yang hebat,” imbuh kerabatnya. (jawapos.com/dom)