JAMBI- Pasca tenggelamnya pompa intake Aurduri yang dikelola PT Novco ke sungai, Selasa lalu, pihak PDAM mengaku akan berusaha melakukan suplay air bergiliran ke pelanggan. Namun, hal itu akan sulit dilakukan untuk beberapa kawasan yang jauh, seperti daerah Simpang Rimbo.
Firdaus, Dirut PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, mengaku belum dapat memastikan penyelesaian perbaikan 5 pompa yang tenggelam ke dalam sungai. “Tapi kita berusaha untuk aliran ke 13. 000 pelanggan yang akan terganggu itu dilakukan secara bergiliran,” katanya.
Dengan kejadian tersebut, krisis air yang menyerang kota Jambi akibat kemarau semakin menyulitkan masyarakat, khususnya di wilayah barat Kota Jambi. Padahal, kemarau sudah membuat sumur warga menjadi kering.
“Dengan kemampuan kita untuk sementara waktu kita akan suplay seadanya akan tetap mengalir ke setiap rumah pelanggan. Namun sudah tentu tidak semaksimal seperti sebelumnya atau hanya mampu mengaliri ketempat pelanggan yang berada didataran rendah saja,” ujarnya.
Selain itu, katanya, langkah lain untuk mengantisipasi timbulnya gejolak ditegah masyarakat akan kebutuhan air bersih, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah.
“Kita akan berkerja sama dengan pihak pemerintah, baik itu pemerintah Kota maupun Provinsi untuk memberikan bantuan air bersih dengan mengunakan mobil tangki yang ada pada kita,” sebutnya.
Seperti diketahui, saat ini PDAM Tirta Mayang Kota jambi, selama ini memiliki 9 unit mobil tangki yang dipergunakan untuk memberikan suplay air kepada warga yang melakukan pemesanan.
“Nantinya akan diprioritaskan ditempat warga yang sulit dijangkau oleh jaringan aliran air atau pemukiman yang berada dataran tinggi,” tandasnya.
(wsn)