Satu Tewas, Dua Menyerahkan Diri
JAKARTA - Mabes Polri tak menemui kesulitan berarti untuk mengungkap ledakan di Beji, Depok, Jawa Barat. Misteri tiga pria di rumah kontrakan tersebut sudah tuntas. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan bahwa lelaki yang menjadi korban ledakan adalah Wahyu Ristanto alias Anwar. Anwar merupakan warga Karanganyar, Jawa Tengah.
\"Iya, terkonfirmasi yang bersangkutan adalah Wahyu Ristanto,\" kata Boy di Jakarta kemarin (13/9). Seperti diketahui, Anwar menjadi korban ledakan di kontrakan penuh senjata yang menyaru menjadi kantor yayasan yatim piatu di tersebut. Saat ledakan, dua lelaki kabur. Mereka adalah Yusuf dan Thorik.
Polisi awalnya menduga bahwa Anwar adalah Thorik, buronan peracik bom di Tambora, Jakarta Barat. Namun, sehari setelah ledakan pada Sabtu (8/9) itu, Thorik menyerahkan diri ke pos polisi di Tambora. Dia mengaku bernama Thorik dan urung melakukan bom bunuh diri. Dugaan mengarah ke nama lain, yakni pengontrak rumah di Beji, Yusuf Rizaldi.
Namun, setelah dilakukan tes DNA dengan data pembanding dari keluarga Yusuf, hasilnya negatif. Thorik menyebut bahwa lelaki yang kondisinya memprihatinkan itu adalah Anwar. Apalagi setelah keluarga Anwar dari Karanganyar dihadirkan, mereka mengakui bahwa Anwar alias Wahyu itu adalah anggota keluarga. Polisi juga sempat menemukan KTP atas nama Wahyu di TKP. Anwar, kata Boy, berperan dalam merakit bom. Bom diduga meledak karena salah komposisi dalam mengatur serbuk peledak. Mereka diduga masih dalam taraf coba-coba.
Di bagian lain, Yusuf Rizaldi, buronan lainnya telah menyerahkan diri ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara pada Rabu (12/9) pukul 13.30 WIB. Boy mengungkapkan, Yusuf menyerahkan diri setelah dinasihati orangtuanya. \"Orangtua Yusuf juga ikut mengantarkan ke kantor Polres,\" kata Boy.
Kata Boy, Yusuf juga mengakui bahwa dirinya bernama alias Abu Toto saat masih tinggal di Beji, Depok. Yusuf merupaakn orang yang pertama mengontrak rumah tersebut pada pemiliknya, Lukman. Kemarin sore (13/9), Yusuf diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa. Dia akan dipertemukan dengan Thorik untuk memastikan bahwa yang bersangkutan adalah Yusuf.
Boy mengungkapkan, Yusuf meninggalkan kampung halamannya di Sumut pada 2002. Saat itu, dia tidak rampung mengenyam pendidikan di STM (sekarang SMK). Di Jakarta, Yusuf tinggal di Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. \"Selama ini dia aktif di banyak kegiatan relawan. Mulai dari relawan tsunami hingga sejumlah bencana alam lainnya,\" katanya.
(aga)