PEKANBARU - Provinsi Papua berniat mengembalikan medali perak dari Cabang Olahraga (Cabor) Terbang Layang kepada Panitia Besar (PB) PON. Hal ini dikarenakan, mereka menerima sertifikat yang ditandatangi Ketum PB PON sebagai juara 1. Sedangkan medali yang diraih adalah perak.
Disampaikan langsung Ketua Harian KONI Papua, H E Mackbon kepada Riau Pos, Rabu (19/9) di Sekretariat kontingen Papua, Hotel Mutiara Pekanbaru. Ia tidak sepakat dengan penyelenggaraan pertandingan yang digelar Cabor Terbang Layang, di Bandara Tuanku Tambusai, Rohul.
\"Medali ini akan dikembalikan ke PB PON. Dan kami mengharapkan ketulusan dan kearifan Ketum PB PON yang menandatangani untuk menyadari kondisi ini, kalau tidak ada keputusan maka akan dibawa ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori),\" ujarnya.
Protes keras tersebut disampaikan karena dua atletnya yang turun di nomor mix double duration flight kelas schweizer sgu 2-22, Samuel Hans Anusefer dan Deby Vivi Iventi Hor seakan dicurangi. Sebab, Panitia Pelaksana (Panpel) tidak transparan dalam hal penilaian.
Sehingga di nomor tersebut, mereka hanya mendapat peringkat dua. Tanpa mengetahui berapa nilai yang diraih atletnya. Ditambahkan oleh Manajer tim Terbang Layang Papua, Zakarias Yoppo. \"Pon ini tidak ada saksi kita, nilai tertutup dan Panpel tidak terbuka dalam hal ini. Sementara di PON sebelumnya ada saksi dan kita bisa dapat mengukur ketepatan atlet yang mendarat,\" jelasnya.
Di nomor yang diikuti tersebut, diikuti Jatim, Jateng, Papua, Riau, dan DKI. Dimana peringkat pertama diraih Jateng untuk medali emas. Dan Papua peringkat dua dengan perak serta peringkat tiga Riau.
Selain itu, Papua juga tidak bisa menerima kenyataan kalau ada kesalahan ketikan pada sertifikat yang diterima. \"Masa kedua-dua atlet kita mendapat sertifikat salah yang sama,\" tegasnya.
Terkait hal tersebut, memang dibenarkan oleh Ketua Panpel Cabor Terbang Layang, Aris Wandawa. Menurutnya memang ada kesalahan dari Pengawas Pertandingan tentang penulisan tersebut.
\"Memang benar ada yang salah sertifikat untuk peraih perak di nomor tersebut, dan kami akan perbaiki,\" bebernya.
Cabor Terbang Layang mempertandingkan 13 nomor. Papua hanya meraih tiga perak dan satu perunggu saja. Prestasi ini diakui kontingen Papua jauh menurun. Sebab, di PON Kaltim dulu mereka mendapatkan dua medali emas.
(egp)