Kemampuan Fisik Hendaknya Jadi Syarat Berhaji

Rabu 24-10-2012,00:00 WIB

MEKKAH - Seluruh komponen bangsa hendaknya mengambil sikap atas batas kemampuan fisik calon jamaah haji agar angka kematian tidak terus membengkak.

Dua anggota Komisi IX DPR yang menjadi anggota Tim Pengawas Haji 2012, Putih Sari (Fraksi Gerindra) dan Churmania Abdul Halim (Fraksi PKB) seusai meninjau Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mekkah, Senin, mengatakan kemampuan fisik calon jamaah hendaknya menjadi salah satu prasyarat utama calon haji.

Dalam pemantauan Putih sebagian besar jamaah yang meninggal dan sakit akibat penyakit yang disandangnya sejak di tanah air.

Dia melihat sejumlah jamaah yang secara fisik tidak mampu melaksanakan ibadah haji tetapi kenyataannya berangkat juga.

“Selayaknya, mereka membadalkan hajinya pada anak atau sanak saudara seperti yang menjadi kebijakan bagi pemerintah Malaysia,” kata Putih.

Sementara Churmania menyatakan agama juga mengatur bahwa orang tidak mampu melaksanakan ibadah haji karena fisiknya lemah bisa membadalkan hajinya.

Membadal adalah mewakilkan ibadah haji kepada anak atau sanak saudara yang mampu secara fisik dan finansial.

“Kita tahu ibadah haji ini hampir 90 persen membutuhkan kemampuan fisik yang prima,” kata Curmania. Jamaah haji diwajibkan berihram, umrah (tawaf dan sa`i) wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, tawaf ifadah dan tawaf wada (perpisahan).

Keputusan menerapkan syarat kemampuan fisik itu harus melibatkan semua komponen bangsa terkait, seperti Kemenag RI, DPR RI, MUI, tokoh masyarakat dan ormas Islam.

Saat ini jumlah jamaah yang meninggal 97 jiwa.

Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan tidak mungkin melarang seseorang untuk tidak pergi ke tanah suci karena tua dan lemah fisik.

“Haji itu unik, jamaah mau berangkat dengan kondisi apapun. Tidak peduli dengan usia tua atau keadaan kesehatan seperti apa. Sebagian mereka rela meninggal di tanah suci bahkan ada yang ingin meninggal di tanah suci,” kata Suryadharma di Jeddah, Kamis (18/10), ketika ditanya tentang usulan perlunya kualifikasi kemampuan fisik bagi calon haji.

Dia juga menyatakan bahwa wacana tentang perlu pembatasan usia dan kualifikasi fisik pernah dilontarkan tetapi akibatnya sejumlah pihak marah.

Di sisi lain dia mengungkapkan bahwa jamaah Indonesia tertua tahun ini berusia 110 tahun dengan kondisi fisik yang masih baik dan mampu berjalan tanpa tongkat.

Calon haji tertua itu adalah Karto Marsaid bin Sonodrono (110) yang bergabung bersama kelompok terbang 6 dari embarkasi Banjarmasin dengan pesawat Garuda GA 8106. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait