KUALA TUNGKAL – Kepala Dinas Pengelolaan Aset Dan Keuangan Daerah Tanjab Barat, Drs Mukri, mengatakan 3 BUMD di Pemkab Tanjab Barat -- PDAM Tirta Pengabuan, BPR Tanggo Rajo, dan PT Tanjungjabung Power, hingga kini masih disubsidi pemerintah. Alasannya, karena ketiga perusahaan, belum mampu dijadikan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
‘’Ketiga BUMD ini masih bersifat pelayanan sehingga masih harus diberikan subsidi. Contohnya PDAM. Kan tarif yang dikenakan itu kecil, karena produksi air belum memenuhi standar kualitas kelayakan. Makanya masih harus meningkatkan pelayanan. Jadi belum bisa memberikan masukan untuk daerah,’’ terangnya.
Mukri mengaku lupa berapa jumlah dana yang dikucurkan untuk ketiga BUMD itu. ‘’Namun kami selalu berharap kedepannya ke tiga perusahaan ini sudah mampu memberikan masukan untuk penambahan PAD dan tidak lagi mengharapkan suntikan dana,’’ harapnya.
Diinfomasikannya, untuk BPR dan Tanjungjabung Power kendatipun masih tetap disubsidi, namun sudah bisa memberikan keuntungan bagi pemerintah. Keuntungan yang didapat belum bisa dijadikan PAD, dan perlu dikembangkan lagi. ’’Dulukan BPR ini sempat hancur-hancuran, tapi kini sudah mulai bangkit lagi,’’ ungkapnya.
Pemkab Tanjab Barat, katanya, tidak terlalu berharap besar terhadap ke tiga BUMD tersebut untuk dijadikan penyumbang PAD. Karena memang masih dalam unsur–unsur pelayanan terhadap masyarakat. Dan ini bisa dianggap dilema. ‘’Karena jika dinaikkan tarif, masyarakat keberatan. Jika tidak naikkan tarif, otomatis kekurangan dana,’’ pungkasnya.
(den/imm/jenn)