MUARABULIAN – Wakil Bupati Batanghari, Sinwan SH, mengatakan ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas Pembangunan dibatanghari, karena kebutuhan masyarakat meningkat untuk kebutuhan pangan. ‘’Untuk mengawasi dan mengatasi kerawanan pangan, Pemkab Batanghari menerapkan sistem ketersediaan pangan, sistem distribusi pangan dan sistem konsumsi pangan,’ tuturnya saat membuka Rakor Ketahanan Pangan di ruang pola kantor Bupati, Selasa (11/12) kemarin.
Dikatakannya, kemandirian pangan dalam arti pangan yang berkecukupan, masyarakat telah memahami dengan menerapkan program menu Beragam Bergizi, Seimbang, Aman dan Sehat (B2SA), melalui makanan nonberas, berkenaan dengan banyaknya sawah yang beralih fungsi menjadi kebun sawit atau karet, Pemkab Batanghari terus meningkatkan luas lahan persawahan untuk meningkatkan produksi padi, ‘’Pemkab akan terus meningkatkan luas lahan perswahan, seperti yang di depan rumah dinas bupati sekarang,’’ ujar Wabup.
Karenanya, ia mengharapkan agar perserta dapat merumuskan tentang ketahanan pangan untuk kedepan, sehingga ketersediaan pangan di Batang Hari mencukupi, dan menjadi batanghari swasembada beras.
Sementara Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Sumardiati, mengatakan Pemkab Batanghari telah melaksanakan Program Aksi Desa Mandiri pangan sejak 2006 dengan kelompok sampai tahun 2012 yang dikuti 10 desa dengan KK miskin berjumlah 688 KK, Tahun 2001 diberdayakan 1 Desa yakni di Desa Aur Gading dengan warga Miskin berjumlah 165 KK beresiko rawan pangan, ‘’Anggaran Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) sebesar Rp 100 juta,’’ katanya.
Untuk tahun 2011 dan 2012, sambungnya, sudah terealisasi dana bantuan sosial untuk kelompok lumbung pangan sebagai penguatan modal cadangan pangan untuk 4 desa pada 4 kecamatan di Batanghari. ‘’Jumlah bantuan sebesar Rp. 45 juta perkelompok.” pungkasnya.
(cr6)