SUNGAIPENUH- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sungaipenuh Senin (14/1) kemarin menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema Revitalisasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Pendidik dan Peserta Didik dilingkup Kota Sungaipenuh. Seminar ini menghadirkan Dr Dody Susanto Direktur Klinik Pancasila sebagai pembicara.
Acara yang dibuka langsung oleh Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh Syahrial Thaib, para kepala sekolah SMP dan SMA Kota di Sungaipenuh, para guru PPKN SMP dan SMA Kota Sungaipenuh.
Syahrial Thaib dalam sambutannya mengatakan, beberapa langkah dalam pengembangan peradaban disekolah harus dikembangkan. Menurutnya dari delapan Standar Nasional Pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh malah mengembangkan sembilan standar, dengan tambahan yakni standar kultur dan budaya sekolah.
“Hal ini dilakukan agar terwujudnya kondisi sekolah yang berperilaku terukur dan menyatu dalam kehidupan pribadi atau kelompok sebagai wahanan pembelajaran yang kondusif,” ujarnya.
Dikatakannya pembudayaan dan pembiasaan harus didukung bidang lingkungan pembelajaran yang kompetitif, kolaboratif dan keunggulan global yang akhirnya mampu menjadi adat istiadat yang beradap di sekolah.
Sementara itu Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri dalam sambutannya mengatakan seminar Seminar Sehari dengan tema Revitalisasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Pendidik dan Peserta Didik dilingkup Kota Sungaipenuh sangatlah penting.
“Kita perlu kenalkan ke genarasi muda watak dan karakter bangsa kita seperti apa,” ujarnya.
Dikatakannya tahun 2030 nanti Indonesia akan menjadi 7 besar perekonomian dunia, maka karakter bangsa harus ditanamkan agar tidak mengalami kemunduran.
“Para guru harus sungguh-sungguh mengembangkan Sumber Daya Manusia,” ucapnya
Dr Dody Susanto dalam saat menjadi pembicara dalam seminar sehari tersebut mengatakan, didalam Pancasila Pendidikan dapat mengantarkan kebahagiaan di usia tua. Menurutnya syarat bahagia diusia tua dengan pendidikan adalah mudah memecahkan maslah hidup, mudah beradaptasi, cakap berkomunikasi dengan bahasa yang sedang berkembang dan tumbuhkan semangat berpikir positif. “Ini tugas para guru,” ucapnya.
(dik)