SUMBAWA-Ribuan massa melakukan pengrusakan dan membakar sejumlah rumah dan toko di Sumbawa Besar sepanjang siang hingga tadi malam. Aksi massa ini berlangsung sejak sekitar pukul 12.00 Wita. Selain merusak, massa juga mengeluarkan dan membakar sejumlah kendaraan yang terparkir di halaman toko.
Aksi ini dipicu ketidakpuasan warga terhadap kepolisian terkait penanganan kasus meninggalnya Ar, seorang gadis warga Desa Brang Rea, Kecamatan Moyo Hulu. Pihak kepolisian menyimpulkan Ar tewas akibat kecelakaan lalulintas saat berboncengan dengan pacarnya. Sementara pihak keluarga korban tidak mempercayai keterangan polisi karena menilai ada kejanggalan dari luka korban.
Awalnya, sekitar pukul 11.00 Wita, ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Polres Sumbawa. Mereka mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus Ar dan menetapkan oknum polisi sebagai tersangka. Namun menjelang siang hari, massa semakin bertambah. Massa kemudian bergerak ke Kelurahan Uma Sima. Di sini massa mulai melakukan pengrusakan terhadap rumah yang terletak di pinggir jalan Manggis, Kelurahan Uma Sima. Massa juga melakukan penjarahan rumah toko (ruko) di wilayah setempat. Bahkan sebuah mobil yang sedang diparkir dibakar. Dandim 1607 Sumbawa, Let. Kol. Inf. Agus Supriyanto, yang berada di lokasi tidak bisa berbuat apa-apa.
Massa kemudian melanjutkan aksinya ke wilayah kompleks Gang Mama. Sejumlah rumah tidak luput dari amukan massa. Sepeda motor yang diparkir di depan rumah, dibanting dan dihancurkan menggunakan batu. Sejumlah rumah yang telah ditinggalkan penghuninya ini, didobrak oleh massa. Barang-barang yang ada di dalamnya juga ikut dihancurkan.
Aksi massa semakin mengganas. Di jalan kebayan, tiga unit ruko tidak luput dari sasaran amuk massa. Barang seisi rumah dikeluarkan dan dibakar. Sejumlah kendaraan juga dibakar. Ruko yang terletak persis di depan kantor Jasa Raharja juga tak luput dari massa. Bahkan, bangunan tiga tingkat itu dibakar oleh massa.
Massa melanjutkan aksinya di sebuah mini market yang terletak persis disamping Kantor Bupati Sumbawa. Kaca mini market itu menjadi sasaran empuk lemparan batu. Massa yang beringas, bahkan sempat mendobrak pintu besi untuk masuk. Sejumlah aparat TNI yang ada tidak mampu menghadang massa. Seluruh isi mini market dijarah. Sejumlah fasilitas di dalamnnya dihancurkan.
Beberapa waktu kemudian, Sultan Muhammad Kaharuddin IV mendatangi lokasi tersebut untuk menenangkan massa. Bupati Sumbawa, Ketua DPRD, Sekda, Kapolres, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), dan Dandim 1607 Sumbawa, juga ikut bergabung. ‘’Jangka mo, pedi Samawa ta e (Cukup sudah. Kasihan sama Sumbawa ini),” ujar Sultan dalam bahasa Sumbawa. Namun massa tidak menghiraukannya. Aksi penjarahan tetap berlanjut. Menjelang maghrib, setelah isi toko habis, massa kemudian membakarnya. Sebuah hotel di sampingnya tidak luput dari aksi pembakaran.
Sekitar pukul 17.30 Wita Kapolda NTB Brigjend Pol M Irawan tiba di bandara Sultan Kaharudin IV. Kapolda langsung menuju kantor bupati dan rapat bersama unsur Muspida.
Kepada wartawan, Kapolda NTB Brigjend Pol M Irawan menghimbau agar masyarakat tidak percaya isu-isu yang tidak benar. ‘’Masyarakat jangan mudah terprovokasi,’’ himbaunya. Terkait dengan permasalahan yang terjadi, Irawan menegaskan, bahwa kejadian yang menyulut aksi massa tersebut murni kecelakaan lalulintas.
‘’Semuanya jelas. Ada saksi, ada barang bukti, ada TKP. Saya bisa pertanggung jawabkan itu,’’ tegasnya. Terkait dengan dibawanya oknum polisi yang membonceng korban ke Mataram, karena harus berobat lanjut. ‘’Kondisinya harus di CT Scan. Di Sumbawa tidak ada fasilitas CT Scan,’’ ujarnya.
Ditambahkannya, meskipun kasusnya kecelakaan lalulintas, dirinya tetap akan menginvestigasinya. Kepada oknum anggota polisi yang membonceng, menurutnya sudah bisa dikenakan pidana pasal 359 karena kelalaiannya menyebabkan orang lain meninggal.
Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir mengharapkan agar masyarakat jangan mudah dipancing dan diadu domba dengan isu-isu yang tidak benar.
‘’Kita semua bersaudara. Jangan percaya isu-isu,’’ ujar Wagub. Selanjutnya Bupati, Kapolda, Wakil Gubernur, dan unsur muspida menuju ke Wisma Daerah melanjutkan pertemuannya.