JAMBI- Ternyata, investasi di Provinsi Jambi secara keseluruhan banyak yang tak terpantau. Dari jumlah keseluruhan investor yang berinvestasi di Jambi, lebih dari 50 persennya tak melaporkan kegiatan investasinya kepada dinas terkait. Hal ini diakui langsung oleh Hefni Zen, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan terpadu (BPM-PPT) Provinsi Jambi.
“Tak semua perusahaan memberikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) mengenai berapa investasi yang dilakukan di Jambi dan jenisnya seperti apa. Dari seluruh invetasi yang ada, mungkin lebih dari 50 persennya tak melaporkan kepada kita,” kata Hefni kepada sejumlah wartawan, saat dijumpai, kemarin (13/2).
Hal itu, jelasnya lagi, menjadi kendala tersendiri bagi pihaknya untuk melakukan inventarisasi berapa jumlah besaran investasi yang sudah dilakukan investor di Provinsi Jambi. “Dari yang lapor dengan tidak melapor itu lebih banyak yang tidak melapor kepada kita. Namun kita terus melakukan himbauan agar mereka melapor,” jelasnya.
Untuk diketahui, pada 2012 lalu, jumlah investasi di Jambi sendiri, menurut Hefni Zen, nilainya hingga Rp 19 Triliun lebih “Itu jumlah investasi yang masuk di Jambi hingga Desember 2012 baik Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” ungkapnya.
Bahkan, katanya, di jajaran pemerintah pusat sendiri, ada yang mengaku bahwa pemerintah pusat tak mengetahui dimana letak perusahaan yang sudah mengantongi izin dan berinvestasi di Indonesia. “Ada juga itu, informasi bahwa pusat tidak ada tahu soal bagaimana kegiatan investasi dan dimana lokasi perusahaannya. Ini akibat tak melapor,” tukasnya.
Dijelaskannya dalam kesempatan itu, untuk Jambi sendiri, sektor investasi tertinggi di tahun 2012 dan 2013 ini adalah sektor pertanian karet dan sawit. Sementara untuk kendala investasi sendiri, investor katanya, selalu mempertimbangkan untuk berinvestasi. “Soal energi, soal listrik sangat diperlukan. Lalu infrastruktur dan beberapa penunjang lainnya untuk investasi,” ungkapnya.
Disebutkannya, untuk Provinsi Jambi, investasi masih didominasi oleh PMDN.
(wsn)