Para Calon Wakil Walikota Jambi
JAMBI – Pada pemilihan walikota (Pilwako) yang digelar 29 Juni 2013 mendatang, peranan wakil cukup signifikan. Pasalnya, para wakil ini mempunyai kelebihan masing-masing. Dan kelebihan mereka inilah diprediksikan bisa mendulang suara dari para pemilih.
Sebut saja misalnya, H Abdullah Sani. Meski dinilai kurang memiliki finansial, tapi di kalangan masyarakat kota, terutama kawasan Jambi Timur dan Jambi Selatan, pasangan SY Fasya ini sangat populer. Apalagi dirinya merupakan satu-satunya tokoh Nahdatul Ulama (NU) yang maju di Pilwako kali ini.
Modal popularitas dan latar belakang organisasinya ini menjadi modal penting untuk meraup suara di Pilwako mendatang. Apalagi, dirinya juga berasal dari etnis Jawa yang merupakan mata pilih terbanyak di kota Jambi.
Meski posisinya hanya wakil dari Fasya, tapi paling tidak bisa memecahkan suara kandidat incumbent dr Bambang Priyanto yang juga berasal dari etnis Jawa tersebut.
Kandidat wakil walikota lain, dr Maulana juga memiliki keunggulan. Selain punya finansial yang kuat, juga memiliki istri yang berasal dari etnis Jawa. Tentunya calon Wakil dari Sum Indra ini juga bakal membuyarkan konsentrasi suara calon incumbent.
Sedangkan pasangan Effendi Hatta, yakni Asnawi AB merupakan figur yang cukup populer di masyarakat kota. Dia sendiri merupakan mantan calon Walikota periode 2009 -2013 yang meraih suara signifikan saat itu. Disamping juga, dirinya merupakan warga seberang kota Jambi yang sudah sangat berpengalaman di birokrasi. Saat ini dirinya juga menjabat sebagai Kaban Pol PP Provinsi Jambi. Dilihat dari sisi ketokohannya tersebut, diperkirakan, suara masyarakat Jambi asli akan sulit digaet oleh kandidat incumbent. Artinya, posisinya juga bisa menggerogoti suara incumbent terutama yang berasal dari masyarakat seberang.
Selain itu, pasangan Bambang Priyanto, Yeri Mutholib merupakan seorang politisi yang duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Jambi. Yeri mempunyai financial yang cukup lumayan juga berasal dari salah satu keluarga ternama di Jambi, yakni putra Abdul Mutholib mantan Bupati Bungo Tebo. Dilihat dari sisi ketokohan dan finansial, dirinya diperkirakan bisa menopang suara calon incumbent. Tapi, seberapa besar suara yang bisa disumbangkannya, tentu kita lihat pertarungan Pilwako nanti.
Pengamat Politik Jambi, Sayuti Una sendiri menyatakan, melihat track record calon wakil walikota, ini merupakan ajang adu kuat populatiras dan adu kuat finansial. Dijelaskannya, dari empat wakil walikota itu, ada sebagian pasangan yang bisa mewarnai dan sebagian pasangan tidak bisa begitu signifikan.
“Contohnya Abdullah Sani berpasangan dengan Fasha, ini dulu orangnya Bambang Priyanto. Dengan posisi tersebut saya perkirakan bisa membuat suara Bambang terbagi dua, sebagian ke Abdullah Sani. Sebagian tetap militan ke Bambang,” jelasnya.
Demikian juga halnya dengan Dr Maulana. Menurutnya dari segi popularitas tidak begitu terkenal. Tapi dari segi financial cukup mendukung.
“Orang juga tidak tahu kejelekannya. Jadi untuk membantu Sum dalam memperoleh suara, tidak begitu banyak. Mungkin pertimbangannya dari segi finansial bisa mendukung. Tapi financial tidak cukup untuk memperoleh kemenangan,” tuturnya.
Lain halnya, bagi wakil yang pernah beraktivitas dan pernah menjabat di Kota Jambi, akan ada memberikan sumbangan suara meski tidak signifikan.
“Asnawi cukup popular di Kota Jambi, tetapi popularitas itu karena beberapa kali maju dan gagal. Meski terkenal, orang belum tentu memilih. Kalau Yeri baru beberapa tahun belakangan ini menjadi anggota dewan.,” tukasnya.
Untuk itu, ia melihat, dipilihnya Asnawi dan Abdullan Sani sebagai wakil karena popularitasnya. Sementara dipilihnya Maulana dan Yeri sebagai calon wakil karena factor lain, seperti financial.