JAKARTA - Optimistis situasi politik jelang 2014 tak berikan pengaruh negatif terhadap kinerja pasar modal Indonesia, PT Mandiri Sekuritas pada tahun ini menargetkan miliki 50 ribu nasabah ritel. Total jumlah investor ritel tersebut naik hampir tiga kali lipat dari posisi akhir 2012 sebanyak 14 ribu nasabah.
Saat ini pertumbuhan ekonomi yang positif mendorong bisnis penjaminan emisi di perusahaan tersebut tetap baik seperti periode 2012. Faktor eksternal seperti krisis ekonomi di Eropa dan Amerika masih tak berdampak negatif terhadap Indonesia. Sementara faktor internal seperti nilai tukar rupiah, defisit anggaran, maupun harga bahan bakar minyak yang dapat mempengaruhi inflasi merupakan penggerak pasar modal Indonesia. Karena itulah pada tahun ini PT Mandiri Sekuritas menargetkan untuk melakukan proses 10 penawaran perdana saham dan 20 penawaran obligasi.
Kegiatan tersebut dilakukan emiten untuk meraih pendanaan menunjukan kepercayaan pelaku usaha terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Apalagi investor pasar modal Indonesia telah belajar dari periode pemilu Presiden sebelumnya di 2004 dan 2009 yang tak memberikan pengaruh negatif di pasar.
Fakta tersebut juga memacu PT Mandiri Sekuritas untuk menaikkan jumlah investor ritel mereka yang juga merupakan upaya perseroan untuk mendukung kinerja industri pasar modal yang lebih baik. \"Jumlah total investor ritel pasar modal stagnan. Kita berharap dan berperan dalam sektor ritel pada tahun ini,\"kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto dalam media gathering.
Seharusnya, perusahaan sekuritas bersama self regulatory organization( SRO) memiliki peran besar untuk meningkatkan jumlah investor. Caranya tak cukup melalui sosialisasi dan edukasi saja. Yang juga di perlukan adalah konsep mudah untuk menjelaskan pasar modal bagi investor ritel. \"Usaha dan sosialisasi sudah dilakukan, tetapi kontinuitasnya perlu dijaga.Kita juga duduk dengan regulator bagaimana memudahkan konsep saham yang susah itu menjadi mudah,\" kata dia.
Untuk mencapai target tersebut, PT Mandiri Sekuritas akan melakukan penambahan cabang dan pola kemitraan untuk menjaring nasabah ritel. Pola kemitraan ini yaitu kerja sama dengan pengusaha lokal dengan sistem bagi hasil. \"Kemitraan ini bekerja sama dengan pengusaha lokal. Kita sediakan sistem, mereka menyediakan tempat. Cara ini sangat efektif karena fokus untuk pengembangan dan mengurangi biaya investasi,\" Kata Direktur Mandiri Sekuritas Laksono Widodo pada kesempatan sama. Tahun ini, PT Mandiri Sekuritas menargetkan kerja sama kemitraan dengan 20 pihak.
Pembukaan satu cabang diperkirakan membutuhkan biaya Rp 500 juta. Dan telah melakukan pola kemitraan di Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin. Dengan jumlah transaksi perdagangan dengan pola kemitraan sekitar sekitar Rp 3 miliar per hari.
Abi menilai investor ritel dapat memberi kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan industri pasar modal domestik. Karena itu, perusahaannya akan mengajukan usulan kepada induk perusahaan untuk menawarkan program investasi dari Mandiri Sekuritas kepada nasabahnya. Sebagai informasi saat ini Bank Mandiri sebanyak 12 juta rekening.