Bank BUMN Panen Laba

Jumat 01-03-2013,00:00 WIB

JAKARTA - Kinerja yang moncer kembali dicatat oleh bank-bank pelat merah. Sepanjang tahun lalu, perbankan BUMN membukukan kenaikan laba dan dividen (imbal hasil) yang cukup signifikan. Setidaknya, tiga bank besar seperti BRI, BNI, dan BTN mencatat peningkatan untung lebih dari 20 persen pada laporan keuangan audited 2012.

                Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan laba bersih BRI sepanjang 2012 meningkat 22,79 persen year on year (yoy) sebesar Rp 18,52 triliun. Lantaran itu, pihaknya pun membagikan imbal hasil yang lebih tinggi tahun ini, mencapai 30 persen dari laba bersih yakni sebesar Rp 5,55 triliun.

                Nilai pembagian dividen BRI dalam tiga tahun terakhir mencatat peningkatan. Pada 2010, nilai dividen (earning per share/EPS) sebesar Rp 93,01 per lembar saham, dan naik 31,5 persen pada 2011 yang sebesar Rp 112,28. Sementara perolehan dividen pada 2012 tersebut, terhitung melonjak 84,2 persen year on year (yoy) mencapai Rp 225,232 per lembar sahamnya.

                Sofyan menjelaskan, sepanjang tahun lalu pihaknya menggenjot performa korporasi lantaran banyak BUMN yang mengalami penurunan laba, khususnya pada perseroan yang berfokus pada sektor komoditas, baik agrobisnis maupun pertambangan. \"Sehingga BUMN di jasa keuangan diminta lebih besar (setoran laba),\" ungkap Sofyan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Gedung BRI, kemarin (28/2).

                Diungkapkan Sofyan, hasil RUPST BRI menetapkan 14 persen penggunaan laba bersih diperuntukkan dukungan investasi atau sebesar Rp 2,59 triliun. Sementara 56 persen atau sebesar Rp 10,37 triliun digunakan untuk menambah laba ditahan perseroan. \"Kami akan tetap fokus pada segmen UKM, di sisi perkreditan maupun penghimpunan dana,\" jelasnya.

                Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mencatat laba bersih sebesar RP 7,1 triliun, atau naik 21 persen yoy. Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo menjelaskan pertumbuhan laba ini tak dapat dipisahkan dari kinerja penyaluran pembiayaan yang mendongkrak pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM). Tercatat, pertumbuhan kredit BNI secara total sebesar 22,8 persen mencapai Rp 200,7 triliun.

                Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 21,93 persen, dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,4 triliun. Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan kenaikan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 4,7 triliun. Sementara keuntungan dari pendapatan operasional sebesar Rp 1,9 triliun. \"Pendapatan ini sudah termasuk yang diperoleh dari\"fee base income\"(FBI) sebesar Rp 577 miliar,\" papar Maryono.

(gal)

Tags :
Kategori :

Terkait