Kinerja Buruk, Sekda Kesal

Kamis 28-03-2013,00:00 WIB

RSU RM Tolak Pasien Jamkesmas

JAMBI-Sekda Provinsi Jambi, Syahrasaddin dan juga DPRD Provinsi Jambi kesal terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher (RSUD RM).

                Kekesalan Sekda ini muncul setelah mendengar adanya penolakan pasien Jamkesmas, Tarmizi, warga Sungai Kambang  yang hendak operasi, namun gagal dengan alasan kamar yang sudah penuh.

Selain itu, masih ada tiga pasien Jamkesmas yang juga terpaksa ditunda operasinya karena alasan yang sama, yakni kamar kelas III penuh.

“Nyawa tidak boleh dimain-mainkan, mau itu orang miskin atau orang kaya. Mereka punya hak untuk hidup, sampaikan ke rumah sakit itu,” kata Sekda.

Diakuinya, dirinya sudah menunjuk seorang petugas di RSUD untuk menangani masalah seperti ini. Hanya saja persoalan ini terus terjadi. “Saya memang tidak tahu persis kejadiannya, lebih jelas tanyakan ke Direktur RSUD Raden Mattaher. Tapi rumah sakit tidak boleh menolak pasien, termasuk pasien Jamkesmas,” tegasnya.

Sekda bahkan berjanji, akan memanggil pihak rumah sakit dan dewan pengawas RSUD RM untuk menyelesaikan masalah seperti ini. “Nanti saya panggil,” tegasnya.

Menurut Sekda, rumah sakit harus memberlakukan pelayanan yang sama pada setiap pasien tanpa memandang status masyarakat. “Seharusnya pelayanan itu sama, masyarakat itu manusia, semua punya hak hidup. Dokter itu juga manusia, entahlah kalau dokternya bukan manusia, catat itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Gusrizal  menegaskan, rumah sakit pemerintah dilarang keras memberikan pelayanan yang berbeda  terhadap pasien Jamkesmas. \"Pasien Jamkesmas tidak boleh ditolak,\" ujarnya.

Ia juga meminta  pihak rumah sakit untuk menjelaskan secara real penyebab dari penundaan operasi Tarmizi. Supaya tidak terjadi saling salah paham. \"Pihak rumah sakit harus menjelaskan secara real tentang masalah ini,\" ujarnya.

Terkait minimnya penyediaan ruang perawatan terhadap pasien, Gusrizal meminta kepada masyarakat untuk memaklumi hal tersebut. Karena, dia membenarkan kalau saat ini RSUD Raden Mataher Jambi memang masih kekurangan ruangan.

\"Kalau memang masalahnya karena kurang ruangan, kita harus memaklumi. Tapi harus ada alternatif. Jangan sampai ditunda terlalu lama,\" pungkasnya.

Sementara itu Tarmizi mengaku kecewa dengan pelayanan RSUD Raden Mattaher yang menunda operasi dirinya hingga bulan depan. Tarmizi menderita sakit ambien. Ia dijadwalkan menjalani operasi Rabu (27/3) kemarin. Namun gara-gara pihak rumah sakit tidak menyediakan kamar perawatan, operasi ditunda hingga bulan depan.

Tarmizi menduga penolakan petugas rumah sakit disebabkan dirinya adalah pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). 

\"Kata dokter saya harus segera dioperasi. Kalau tidak, ambeien saya akan busuk dan berubah jadi kanker,\" ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait