JAMBI- Setelah selesai menjalankan rukun haji wukuf di Arafah, maka direncanakan hari ini jamaah haji asal Jambi akan melempar jumroh di Mina. Setelah mampir di Muzdalifah, maka jamaah termasuk fase kritis lantaran jamaah akan berebut melaksanakan lempar jumrah, salah satu kewajiban ibadah haji.
“Insya Allah kita akan melempar jumroh hari ini. Kita akan melempar dari lantai 3 dan mudah-mudahan semuanya bisa berjalan sesuai rencana kita,” ujar salah satu jamaah haji Kloter 18 Embarkasi Batam, Mislan Wair saat dihubungi, kemarin.
Saat ditanyai tentang kegiatan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), Mislan mengatakan bahwa jamaah haji Jambi di kloter 18 bisa menjalankan semua rukun haji dengan baik. “Semuanya berjalan dengan baik dan kami dalam keadaal sehat,” ujarnya.
Dengen demikian dikatakan Mislan dari 17 jamaah haji asal Jambi di kloter 18 semuanya bisa menjalankan Armina sesuai perencanaan awal. “Tidak ada jamaah yang sakit dan disafari wukufkan. Mudah-mudahan hingga pulang ke tanah air semuanya tetap sehat,” harapnya.
Sebelumnya, pelaksanaan wukuf di maktab-maktab jamaah haji Indonesia kemarin berlangsung khidmat. Ratusan ribuan jamaah larut dalam zikir dan doa di tenda-tenda. Bahkan, hingga meluber ke luar tenda dan jalanan. Terik matahari yang menyentuh 42 derajat celcius tidak mengurangi kekhusyukan jamaah untuk memohon ampun dan berdoa pada Sang Khalik.
Prosesi wukuf itu dipusatkan di masjid tenda area Kantor Urusan Haji Indonesia. Hadir dalam kegiatan itu Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Haj Suryadharma Ali beserta jajaran pejabat Kemenag, rombongan DPR, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kedutaan, dan para tamu undangan.
\"Alhamdulillah, penyelenggaraan wukuf berjalan lancar. Mulai dari kedatangan, penginapan, katering, fasilitas MCK, salat jamaah, badal hingga khotban wukuf. Pelaksanaannya sangat menyentuh,\" kata Anggito.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, rombongan anggota DPR yang hendak mengikuti wukuf sempat dikabarkan tertahan lumayan lama di luar Arafah. Sebab, kendaraan yang mereka tumpangi tidak menggunakan sticker khusus (tasrih). Untuk bisa masuk ke Arafah, memang kendaraan wajib ada stiker dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Tujuannya, agar kawasan Arafah yang menjadi lokasi puncak pelaksanaan ibadah haji tidak terganggu. Nah,\" rombongan DPR kemarin pagi menggunakan kendaraan travel tanpa tasrih.\"
Karena tertahan petugas di luar tanah Arafah, akhirnya rombongan dijemput dengan menggunakan mobil PPIH Arab Saudi yang sudah dilengkapi sticker. Tampak dalam rombongan yang sempat tertahan itu adalah Ketua DPR Marzuki Ali dan Priyo Budi Santoso (wakil ketua).
Sesuai UU, kedatangan sejumlah anggota dewan itu merupakan bagian dari pengawasan penyelenggaran ibadah haji. Pada musim haji tahun ini, total rombongan DPR lebih dari 100 orang. Namun, jumlah itu termasuk staf-staf dan keluarga. Mereka terbagi dua gelombang.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Makruf Amin dalam khutbah Arafah juga menyinggung soal suksesi kepemimpinan melalui Pemilu 2014 mendatang. Baik pemilu legislatif maupun pemilihan Presiden. Kata dia, agenda nasional tersebut merupakan momen penting. \"Para ulama sepakat bahwa mengangkat pemimpin, apalagi pemimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia, hukumnya adalah wajib,\" tegasnya.
Lebih jauh Makruf mengajak jamaah untuk menjadikan Pemilu 2014 sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang kuat, yang mampu memimpin perlawanan terhadap penjajahan, penindasan dan hegemoni ekonomi politik dan budaya.\" \"Di saat yang baik ini, di Padang Arafah yang sangat mulia ini, mari kita berdoa bersama, semoga Allah memberikan kelancaran pada setiap proses yang dilaksanakan pemilu tahun depan dengan aman dan damai,\" ungkapnya.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Suryadharma antara lain menyampaikan salam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada seluruh jamaah haji Indonesia. \"Bapak Presiden juga memohon agar para jamaah turut mendoakan agar Indonesia menjadi negara aman dan sejahtera,\" ujarnya.
\"Ketua Umum PPP itu juga menyatakan, jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penyelenggaraaan ibadah haji, selaku penanggung jawab pihaknya meminta maaf. Baik itu dalam hal pemondokan, katering, transportasi, dan layanan lain. \"Panitia sudah berusaha bekerja sebaik-baiknya. Namun, sebagai manusia, tentu tidak sempurna,\" kata Suryadharma.