JAMBI - Masa kecil bagi seorang Ahmad Subandi Budianto merupakan masa yang indah. Terutama masa bersekolah yang penuh dengan perjuangan. Betapa tidak, waktu ia sekolah sering menumpang mobil sayur. “Meski kadang tukang sayurnya agak keberatan ditumpangi karena merusak dagangannya,” kenang Calon Anggota DPR RI Partai Demokrat nomor urut lima ini.
Kenangan ini nampaknya kembali segar ketika ia sering memberi tumpangan pada anak – anak SD dalam perjalanan yang ia lakukan. Seperti ketika ia melakukan silahturahmi Desa Tanjung Kecamatan Kumpeh ilir, Jum’at lalu, dengan santai ia menyuruh mobil berhenti di pinggir jalan, depan SD Negeri 11 Arang-Arang, sekedar untuk memberi tumpangan anak – anak pulang sekolah. Lucunya tanpa sungkan anak – anak tersebut naik kemobil.
“Kami dak takut numpang mobil bapak ko, bapak dan mak kami bae kenal dengan bapak nih. Di rumah kami ado kalendernyo,” ujar Husni dengan lugu, salah seorang bocah sambil mengusap keringat..
AS Budianto merasa tak terganggu mobil nya penuh sesak dengan anak-anak sekolah. Karena bukanlah hal yang aneh ketika kendaraan miliknya mengantar anak – anak sekolah. Dari dulu bapak suka memberi tumpangan pada anak sekolah, selain ia senang dengan anak-anak. “Ini mungkin bentuk perhatian tersendiri pada pendidikan,” ujar Indra yang sering menemani perjalanan Budianto.
Kunjungan tokoh yang akrab dipanggil pak haji ini ke Desa Tanjung dalam rangka memenuhi undangan masyarakat Sholat Jum,at bersama. Sehabis sholat masyarakat terlihat antusias memenuhi rumah salah satu penduduk untuk beramah tamah.
Usai makan siang, AS Budianto mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat. Terutama masalah pendidikan di Kumpeh Ilir. Selesai silahturahmi tersebut, Budianto masih sempat berdialog dengan guru – guru honor yang ada di sana. “Ini semua dalam rangka saya mencari masukan, jika kita tak turun mana tahu persoalan di bawah,” ujarnya.
(cas)