Kekerasan akhir pekan lalu itu merupakan kerusuhan pertama di Singapura sejak pergolakan rasial 1964. Sejak itu pemerintah memberlakukan kontrol yang ketat terhadap aksi unjuk rasa. Etnis Tionghoa berjumlah 74 persen dari total jumlah penduduk Singapura, Melayu muslim sekitar 13,3 persen, disusul etnis India, Eurasia, dan kelompok etnis lainnya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura memastikan, tidak ada warga Indonesia yang terlibat dalam kerusuhan di Little India. \"Sejauh ini tidak ada keterlibatan WNI dalam peristiwa tersebut,\" kata diplomat pada KBRI Singapura Fachri Sulaiman kemarin. KBRI berharap seluruh WNI yang tinggal di Singapura tetap mengikuti imbauan aparat setempat dalam menangani masalah. \"Dan berhati-hati dalam beraktivitas di Singapura,\" tutur dia.
(AP/BBC/ST/mia/c9/kim)