Menuju Sejarah 92 Tahun

Kamis 06-02-2014,00:00 WIB

2 Udinese v Fiorentina 1

UDINE - Para tifosi Udinese generasi sekarang belum tahu rasanya menyaksikan timnya bertarung di final Coppa Italia. Maklum, terakhir kali Udinese meraih final Coppa sudah 92 tahun lalu, alias pada 1922. Harapan tersebut justru terbuka di Coppa Italia edisi musim ini.

                Udinese menguak peluangnya saat bertarung di hadapan publiknya sendiri, Stadion Friuli, melawan Fiorentina. Keuntungan mereka dapat setelah memetik kemenangan 2-1 di leg pertama semifinal. Cukup dengan hasil seri di leg kedua yang berlangsung di kandang Fiorentina, Udinese melenggang ke partai puncak.

                Pelatih Udinese Francesco Guidolin mengakui hasil tersebut sebagai jalan untuk merealisasikan mimpi tim dan seluruh pendukungnya. Meski segala kemungkinan masih terbuka hingga leg kedua berakhir, Guidolin puas dengan yang ditunjukkan timnya di Friuli.

                \"Mimpi kami berlanjut, meski semua serba terbuka dan peluangnya seimbang. Kami tahu leg kedua bakal lebih sulit, tapi tetap mengupayakan mimpi itu. Kami tak tahu apa bisa mencapainya, yang pasti kami terus berupaya,\" beber Guidolin pada Rai Sport.

                Bintang veteran Udinese Antonio Di Natale membuat timnya unggul pada menit ke-36. Itu jadi gol kesepuluh bagi pemain 36  tahun itu di semua ajang musim ini. Catatan tersebut membuatnya masih menjadi top scorer Udinese di 2013-2014.

                Fiorentina menyamakan kedudukan melalui Juan Vargas satu menit sebelum istirahat. Lalu, Luis Muriel yang memulai laga dari bangku cadangan jadi penentu kemenangan Udinese. Gol Muriel tercipta di menit ke-82.

                \"Saya mengatakan pada tim bahwa Fiorentina tim yang lebih kuat dari kami, tapi kami punya ambisi besar yang dimiliki sebagian besar pemain muda kami. Tak diragukan Fiorentina kuat karena kualitas, pengalaman.,\" urai Guidolin.

                Guidolin memutuskan untuk tak memainkan Muriel yang dalam beberapa laga terakhir tampil bagus, sejak menit pertama. Terbukti, keputusan itu tepat. Meski kalah ball possession, Udinese tampil lebih agresif sejak Muriel masuk di menit ke-66. Hal itu pula yang diakui Pelatih Fiorentina Vincenzo Montella.

                \"Kami bisa meraih hasil lebih baik, tapi secara keseluruhan kami bermain baik Saat itu laga seperti akan berakhir dengan skor 1-1. Muriel datang dengan momen magisnya. Kami memberikan ruang terlalu banyak untuk Muriel dan dia menentukan hasil pertandingan,\" kata Montella.

                Montella lantas membicarakan peluang yang dimiliki Fiorentina menatap laga leg kedua. Menatap pertandingan itu, tim besutannya mempunyai keuntungan gol tandang. Hanya saja, kini kemungkinannya tak sebesar sebelumnya.

                \"Kualifikas i tak pernah ditentukan di leg pertama. Karena Udinese memenangi leg pertama, maka saya katakan mereka mempunyai 51 persen kesempatan untuk lolos,\" kata Montella.

(ady)

Tags :
Kategori :

Terkait