SAROLANGUN - Terkait tidak pernah tuntas dan selesainya pembangunan jalan Panti-Lubuk Resam selama bertahun-tahun, masyarakat cukup kecewa dengan pemerintah, karena kondisinya saat ini cukup parah, sulit dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
\"Kami sangat membutuhkan jalan Lubuk Resam-Panti, karena jalan itu sangat vital terutama untuk mengangkut hasil pertanian,’’ ucap Kades Lubuk Resam Ahmad Yani, pada Musrenbang di Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) yang dihadiri Wabup, H Pahrul Rozi dan sejumlah anggota DPRD Sarolangun.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Sarolangun H Pahrul Rozi, mengatakan setiap tahun Pemkab selalu menganggarkan untuk jalan Panti-Lubuk Resam. Bahkan tahun ini kembali dikucurkan dana Rp 2,9 Miliar untuk perbaikan jalan tersebut.
Wabup berharap kepada Dinas PU dan Pera Sarolangun, selaku leading sector dan pengguna anggaran agar benar-benar serius dalam pelaksanaan perbaikan jalan Panti-Lubuk Resam tahun ini.
Sementara Camat CNG, H Adami Haris SE, mengusulkan agar perbaikan jalan Panti-Lubuk Resam tahun ini dimulai dari Lubuk Resam. Pasalnya kerusakan terparah terjadi dari Lubuk Resam. ‘’Kalau bisa dibangun dari Lubuk Resam, karena kerusakan jalan dari Lubuk Resam paling parah,’’ ungkapnya.
Anggota DPRD Sarolangun, H Hapis Hasbiallah, mengatakan, hampir tiap dana selalu dikucurkan untuk pembangunan jalan Panti-Lubuk Resam namun tak kunjung selesai. Hapis menilai, kalau dana yang dikucurkan sebenarnya sudah sangat cukup, hanya saja terkendala di perencanaan dan pengerjaan. ‘’Pengerjaan selalu dilakukan di musim penghujan, sehingga tidak berjalan maksimal,’’ katanya.
Pandangan berbeda disampaikan Sardini yang juga anggota DPRD Sarolangun. Menurutnya, jalan Panti-Lubuk Resam mulai dibuka sejak tahun 1999. Namun faktanya sekarang bisa dilewati, namun harus dengan susah payah.
‘’Salah satu kelemahan, kita tidak punya standar kualitas. Hari ini selesai dikerjakan besok sudah rusak. Tahun ini dikerjakan tahun ini juga sudah rusak,’’ tandasnya.
(feb)