Tol Atas Laut Butuh Rp 150 Triliun

Kamis 03-04-2014,00:00 WIB

JAKARTA - Konsorsium BUMN yang dipimpin PT Jasa Marga Tbk telah merampungkan studi kelayakan tahap pertama rencana pembangunan tol atas laut Jakarta-Surabaya. Pada tahap I, akan didahulukan jalur \"Semarang-Surabaya, dengan nilai investasi Rp 50 triliun.

                Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, dengan panjang 300 kilometer, Tuban, Lamongan, dan Gresik merupakan beberapa wilayah yang akan dilewati tol di atas laut secara penuh. \"Setelah studi, nanti diurus studi amdal dan perizinannya. Kalau kemampuan mencari dana tidak ada masalah,\" tuturnya usai menghadiri rapat koordinasi dengan bank-bank BUMN, di kantor pusat Bank BRI, kemarin (2/4).

Pascaperencanaan tahap satu, Dahlan melanjutkan, pihaknya menginginkan untuk membuat kajian tentang jalur Brebes-Semarang. Sebab, tol darat wilayah tersebut hingga kini belum dibangun, kendati telah mendapatkan perizinan sejak lima tahun yang lalu. \"Saya minta dalam 1,5 bulan ini penjajakan dan perkiraan kapan. Kalau nanti hasilnya pada 2016 atau 2017 belum selesai, kenapa tidak dibangun yang di atas laut saja,\" ujarnya.

Apalagi, menurutnya, pembangunan jalur tersebut bisa lebih didahulukan dibandingkan Semarang-Surabaya . Sebab, trafik lalu lintas Semarang-Surabaya saat ini masih belum seberapa padat dibandingkan wilayah Brebes-Cirebon, ke Semarang. \"Kami pesimis 2016 atau 2017 (tol darat) sudah selesai. Mengingat lima tahun pun belum mulai,\" terangnya.

Terkait dengan komentar kementerian Pekerjaan Umum yang menilai proyek tol atas laut tersebut tak mungkin dibangun, Dahlan tak bergeming. \"Tak ada yang tak mungkin. Karena kita harus realistis. Kecuali dijamin jalan tol yang darat itu jadi, itu (tol atas laut) akan saya batalkan. Tol Ciawi ke Sukabumi izinnya sudah lebih dari lima tahun, mulai saja belum,\" paparnya.

Rencana proyek dengan panjang total 600 kilometer ini, membutuhkan dana sebesar Rp 150 triliun. Dengan pembiayaan dari sindikasi kredit perbankan BUMN. Seperti Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI. \"Bank BUMN sangat siap,\" ujarnya.

Rapat koordinasi tersebut juga membahas soal pembangunan transmisi listrik sepanjang 1.000 kilometer di pantai timur Sumatera. Proyek yang juga ditarget rampung pada 2017 mendatang mencatat investasi sebesar Rp 10 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin merespon baik upaya pembangunan infrastruktur listrik tersebut. Menurutnya, pembiayaan dari bank yang bisa mencapai Rp 7 triliun bakal dibagi tiga bank dalam bentuk sindikasi. \"Namun dari keuangan belum. Hanya perusahaan karya dan PLN yang sudah. Pinjaman kami sarankan dalam bentuk rupiah saja,\" paparnya di tempat yang sama.

(Gal)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait