Berjasa, ZN Diabadikan Nama Komplek KantorPTPN VI Jambi

Selasa 15-04-2014,00:00 WIB

Bagaimana sejarah awal pindahnya kantor PTPN VI dari Sumatera Barat ke Jambi?

 

Ketika awal saya menjadi gubernur 10 Desember 1999, diantara yang saya pelajari dan harus berhasil yaitu perpindahan kantor pusat PTPN VI yang berada di Sumbar yang harus pindah ke Jambi. Alasannya, pertama luasan wilayah PTPN VI itu sendiri, pada saat itu 75 persennya berada di Provinsi Jambi dan 25 persennya di Sumatera Barat. Saya berfikir kenapa kantornya di Sumatera Barat, seharusnya kantor utamanya di Jambi. Pada Januari tahun 2000 itu saya mulai berjuang bagaimana supaya pindah ke Jambi. Saya ajukan surat kepada menteri BUMN dan tembusan kepada direksi PTPN. Kemudian sambutannya, bukan mengiyakan permohonan saya selaku Gubernur Jambi saat itu. Tetapi diadakan wawancara, ditanya menteri BUMN apa dasarnya? Saya katakan rasanya tidak semestinya di Sumatera Barat, dasarnya karena luasan wilayah sebagian besar ada di Jambi.

 

Mengapa harus dipindahkan dan apa keuntungan untuk Jambi?

 

Yang saya perjuangkan ini bukan hanya untuk Jambi tetapi PTPN VI itu sendiri. Kalau di Sumatera Barat tidak mungkin lagi memperluas lahan karena sulitnya urusan pertahanan tanah nagari di sana. Sebaliknya kalau berada di Jambi, yang 75 persen ini akan bisa lebih luas lagi. Saya selaku gubernur akan membantu karena ini adalah perusahaan Negara.

Maka pindah ke Jambi dengan catatan, bersama bupati bersedia memperluas perkebunan PTPN VI.

Ternyata itu keberatan dari Sumatera Barat.

Saya mengerti karena dari dulu tidak pernah ada orang terpikir bagaimana kantor pusatnya ada di Jambi. Waktu itu menterinya Laksamana Sukardi.

Keuntungan PTPN VI dapat meluaskan wilayah perkebunan. Ada juga usulan buat kantor dua, di Jambi dan di Sumbar. Saya bilang itu tidak efisien. Keuntungan untuk Jambi, secara moral, kemudian penyerapan tenaga kerja, pajaknya juga masuk kekita tentu menjadi pendapatan daerah juga dapat untuk Jambi.

 

Berapa tahun perjuangan bapak sehingga kantor ini bisa berada di Jambi?

 

Dengan rentan waktu hampir dua tahun, pada akhirnya menteri BUMN memutuskan pindah ke Jambi pada 1 Oktober 2001. Mereka tidak punya dana untuk membangun kantor di Jambi, saya berikan fasilitas di Jambi. Kantornya dulu di dekat kantor walikota. Saya pinjamkan itu tanpa dipungut sewa, padahal saat itu aturannya boleh kita memungut sewa. Selama 10 tahun dipakai oleh PTPN VI tanpa dibayar satu sen pun. Ini membuat PTPN VI merasa senang untuk pindah. Dengan berjalannya waktu, 2001 sampai 2009 baru pindah, proses 8 tahun baru membuat perkantoran di Jalan Lingkar Barat Pal X dengan dana hasil penjualan kantor PTPN VI yang di Sumatera Barat.

Tags :
Kategori :

Terkait