JAKARTA - Nomor-nomor beregu menjadi fokus utama PP Perpani untuk Asian Games 2014 di Incheon, 19 September-4 Oktober mendatang. Namun, hingga saat ini, nomor fokus tersebut masih belum bisa diketahui parameter perkembangannya. Perpani memulainya terlebih dulu dari nomor-nomor perorangan.
Dalam kejuaraan dunia panahan di Shanghai yang berakhir Minggu lalu (27/4), Perpani memang tidak berpartisipasi dalam nomor beregu. Baik di compound ataupun beregu. Dengan alasan tim beregu belum sepenuhnya berlatih bersama, maka Perpani hanya mengirimkan empat pemanah di kejuaraan tersebut.
Dari empat pemanah tersebut, tiga di antaranya berstatus sebagai pelatnas Asian Games. Seperti Sri Ranti dan Rona Siska Siska Sari (compound putri), serta Titik Kusuma Wardhani di nomor recurve putri. Sedangkan satu pemanah lainnya masih berada dalam pelatnas SEA Games 2015, Saprianto.
Hasilnya, tidak satu pun yang mampu menembus 20 Besar Dunia. \"Hanya, dari segi pencapaian skornya, rata-rata mereka sudah punya perkembangan yang bagus. Bahkan, skor yang didapatkan pun jauh lebih baik ketimbang saat di SEA Games 2013 lalu,\" ujar pelatih pelatnas panahan PP Perpani, Daniel Willem Lumalesil, kepada Jawa Pos di Jakarta, kemarin (28/4).
Berdasarkan daftar perolehan skornya, hanya compound putri yang mampu menunjukkan grafik menggembirakan. Sekalipun prosentasenya maksimal pencapaiannya masih berada di bawah 5 persen. Sedangkan untuk Titik Kusuma Wardhani yang turun di recurve putri malah anjlok dari perolehan skornya di SEA Games lalu.
Untuk Ichi \" sapaan akrab Sri Ranti \" misalnya. Pemanah asal Sukabumi ini dapat mencatatkan skor 338 per tembakan. Dengan mengacu pada skor tersebut, tim pelatih cukup berpacu melawan waktu untuk bisa mencapai skor yang diinginkan. Daniel menyebut maksimal peningkatan empat atau lima poin dalam kurun waktu empat bulan tersisa.
Menurutnya, yang dibutuhkan jajaran pelatih di pelatnas Asian Games saat ini adalah bagaimana caranya supaya progress potensial dari pencapaian individu ini bisa dilanjutkan ke sektor beregu. \"Apalagi kami kan masih belum lama menjalani latihan bersama. Tinggal di-klop-kan bersama pemanah dari Surabaya, kami rasa ada peluang untuk lebih bagus lagi,\" klaimnya.
Parameter untuk peningkatan performa pemanah dalam kategori beregu sendiri baru akan dilihat dalam kejuaraan dunia di Polandia, Agustus mendatang. Tentunya dengan komposisi yang tidak sama seperti yang tercantum dalam Surat Keputusan Satuan Pelaksana Program Indoensia Emas (Satlak Prima).
Karena, Perpani akan melakukan promosi-degradasi bulan depan. Sayangnya, hasil di Shanghai ini tidak akan dijadikan dasar penentuan promosi-degradasi yang akan berlangsung akhir Mei nanti. \"Sebaliknya, untuk menentukan promosi dan degradasinya, akan ditempuh melalui seleksi yang akan dilakukan PP Perpani bersama Satlak Prima,\" tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perpani, Alman Hudrie.
(ren)