\"Tapi ternyata sudah diputuskan pak J, sebagai Wapres dan di poros Prabowo sudah ada pak Hatta. Sehingga, sudah tidak ada pintu lagi,\"ujarnya ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
Namun, Agung mengakui Golkar sempat berharap banyak pada PDIP. Sebab, harapan membangun koalisi baru makin menipis. \"Harapannya sih memang dengan PDI-P. Kalau mau bangun koalisi baru kan dari kemarin sudah meredup. Jadi sebenarnya tinggal bu Mega,\"akunya.Menyoal dukungan Golkar terhadap JK, Agung menuturkan secara historis, yang bersangkutan memiliki kedekatan dengan Golkar. JK juga masih merupakan kader Golkar meski tidak lagi memegang jabatan struktural. \"Namun, keputusan JK yang merapat ke Jokowi berpotensi pecahnya suara internal Golkar.
\"Jangan lupa, dia (JK) punya hubungan historis dengan kader-kader Partai Golkar di Indonesia Timur. Dia juga mantan Ketum Golkar, ini suatu hal yang membuat dukungan Golkar jadi tidak utuh. Ini yang harus dibenahi di partai kami,\"paparnya.
Karena itu, Agung menuturkan bahwa hingga saat ini, Golkar belum memberikan dukungan secara resmi bagi JK. Apalagi, hasil pertemuan Mega dan Ical mengalami deadlock. Pihaknya pun berpikir untuk merapat ke Gerindra. \"\"Sampai sekarang belum, karena tidak mungkin berhubungan secara formal, karena tadi malam sudah seperti itu. Jadi tinggal ke Gerindra, hanya belum final,\"ujarnya.
Ketika disinggung kemungkinan untuk mendekati Demokrat, Agung mengakui rencana tersebut juga mengalami jalan buntu. Menurut dia, masih ada sejumlah hal yang membuat kedua pihak tidak mencapai kesepakatan. Tim enam yang dibentuk untuk menjembantani koalisi Golkar dan Demokrat pun telah bubar.
\"Beliau (SBY) menginginkan sama-sama sebagai ketum Demokrat dan Ketum Golkar, sama-sama posisinya sebagai king maker. Yang menyusun yang mengatur, bukan kemudian yang memposisikan diri sebagai capres atau cawapres. Jadi sudah tidak mungkin (berkoalisi dengan Demokrat),\"imbuhnya.
Di tempat yang sama, politikus senior Golkar MS Hidayat mengungkapkan bahwa, tadi malam Ical telah melakukan pertemuan dengan Prabowo. Pertemuan tersebut dilakukan usai Ical bertemu dengan Mega. \"\"Jadi, tengah malam tadi, Ketum saya bertemu dengan Pak Prabowo di rumahnya, di Menteng,\" ujar Hidayat.
Namun, Menteri Perindustrian tersebut tidak bersedia. mengungkapkan isi pertemuan tersebut. Meski begitu, pihaknya mengindikasikan bahwa partainya merapat ke Gerindra. \"Sekarang cenderung ke Gerindra,\" ucapnya.
(Dod/Ken)