Salah Strategi (Melepas Dua Tunggal, Berharap Menang di Ganda)

Sabtu 24-05-2014,00:00 WIB

NEW DELHI-Kekalahan tim Uber Indonesia dari tuan rumah India di babak perempat final karena kesalahan strategi pelatih. Manajer tim Uber Indonesia Imelda Wiguna tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya.

 Dia memastikan segera dilakukan evaluasi atas kekalahan tersebut. \"Bukan hanya pemain, tapi juga para pelatih,\" katanya.

 Imelda menilai tim pelatih tidak mengantisipasi kekuatan tuan rumah yang jelas dominan di nomor tunggal. Seharusnya, menurut Imelda, tim pelatih menginstruksikan pemain untuk berusaha keras merebut salah satu poin dari tunggal pertama atau kedua.

 Yang terjadi, pelatih sepertinya sengaja melepas dua tunggal tersebut dengan harapan bisa menang di dua ganda ditambah tunggal ketiga. Sayangnya, ganda pertama Nitya Maheswari/Greysia Polii terlihat sangat terbebani dan tidak bisa bermain lepas.

 \"Saat dua tunggal kami tumbang, pasangan Nitya/Greysia juga tidak bisa berbuat banyak. Mereka sepertinya tegang,\" keluh mantan ganda terbaik putri dan ganda campuran Indonesia itu.

 Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI (Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia) Rexy Mainaky juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, tim Uber  Indonesia salah strategi sebelum bertanding. \"Kami terlalu berani berspekulasi untuk melepas dua pertandingan awal dan berharap bisa menang di tiga partai berikutnya, ternyata semuanya meleset,\" keluh dia.

(dik/ruk)

Tags :
Kategori :

Terkait