Tak Punya Biaya Berobat, Terpaksa Jalani Pengobatan Alternatif

Rabu 04-06-2014,00:00 WIB

Derita Rehan Aditya (1,5), Bayi  Hidrosefalus dari Merangin

UNTUK kesekian kalinya, penyakit hidrosefalus menimpa warga tak mampu. Dia adalah Rehan Aditya, bocah berumr 1,5 tahun asal Merangin. Bocah malang ini kini menjalani pengobatan dan membutuhkan uluran tangan masyarakat

MALANG nian nasib rehan Aditya. Pada usianya yang masih menginjak 1, 5 tahun, seyogyanya bocah ini tengah aktif bermain menikmati masa pertumbuhannya. Namun tak demikian, melewati hari-harinya bocah ini hanya mampu mengerang menahan sakit  hidrosefalus  yang dideritanya sejak usianya masih 4 bulan. Tubuhnya hanya bisa kejang sambil sesekali menitikkan air mata  untuk  mengekpresikan rasa sakit yang dideritanya.

Putra kedua dari pasangan  Dul Aziz (29) dan Pariyem (30) ini kini pun tengah  menjalani terapi pengobatan alternatif untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Tak hanya hidrosefalus, bocah  lelaki berbobot 7 kilo ini pun dalam 3 bulan terakhir   tak bisa bersuara serta menderita penyakit gangguan  kencing dan kehilangan nafsu makan.

“Awalnya  panas tinggi dan kejang. Setelah itu rehan tak bisa lagi bicara. Kata dokter mengalami gangguan pencernaan dan infeksi,” ujar sang ibu lirih.

Untuk memberikan pengobatan  terhadap sang anak, lantas keluarga yang  tinggal di Jalan Bawang Kecamatan Tabir Timur kelurahan STP Tanah Garo Bangko ini  membawa sang anak untuk berobat ke rumah sakit umum Raden Mataher. Namun, biaya pengobatan yang cukup mahal serta biaya hidup membuat keluarga ini  membutuhkan  bantuan untuk memberikan pengobatan terhadap sang anak.

Meskipun mengaku telah memiliki kartu BPJS, namun  sayangnya untuk  beberapa jenis obat , masih dikenakan biaya.  “Obat-obat yang ini masih bayar di rumah sakit umum kemarin. Kami juga bingung mau gimana karena keterbatasan dana jadi sementara kami numpang dulu dan melakukan pengobatan alternatif,” ujarnya.

Untuk saat ini, keluarga Rehan kini tinggal di rumah kerabat di jalan Sunan Gunung Jati nomor 47 rt 02 Kenali Asam Bawah.  Sang suami yang bekerja sebaga buruh tani pun mengaku tengah mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga karena tak bisa bekerja seperti biasanya. Bagi masyarakat yang terbuka hati untuk membantu dapat datang langsung kerumah tinggal sementara keluarga Rehan atau menghubungi nomor telfon 087896511953.

(*) 

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait