JAMBI –Tahun 2014 ini, 500 orang siswa Brigadir Gasum Polri yang mengikuti kegiatan pendidikan dan pembentukan di SPN Polda Jambi. Rinciannya, 191 orang dari Polda Jambi, dan 309 orang dari Polda Metro Jaya. Sedangkan untuk siswa Polwan asal Jambi dikirimkan ke Purwokerto sebanyak 127 dan 13 polwan dikirim ke Ciputat.
Tidak mau terulang lagi kasus kematian siswa SPN Jambi seperti pada tahun 2013 lalu yang memakan korban siswa asal daerah pengiriman Polda Metro Jaya, Ferry Wahyudi dan Hottua Halomoan Tampubolon, Wakapolda Jambi, Kombes Pol Slamet Riyanto
mengatakan, Polda Jambi akan melakukan antipasi sejak awal,dimana pihaknya telah menyediakan alat pengukur suhu.
“Sudah kita siapkan alat pengukur suhunya ,sejak awal kita sudah antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan,”sebutnya Wakapolda usai membuka kegiatan Pendidikan dan Pembentukan Brigadir Tugas Umum Polri tahun 2014 di SPN Polda Jambi,Selasa (3/6).
Pada tahun 2013, dua orang siswa SPN yang meninggal dunia diakibatkan oleh cuaca esktrem saat mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi.
Ditambahkan Wakapolda, ketersediaan air bersih dan makanan untuk para siswa juga akan selalu dicek. \"Tenaga medis kita persiapkan lebih banyak ,”terangnya. “Selain itu ,juga dilakukan pengawasa oleh Perwira Menengah Polda Jambi,”tambahnya.
Lebih jauh, jadwal kegiatan siswa juga disuaikan dengan situasi di lapangan. Dicontohkannya, saat bulan puasa nanti bisa saja kegiatan lapangan ditiadakan.
\" Kegiatan lapangan kita geser sesudah puasa,kita sudah mengandekannya \"terangnya.
Wakapolda, juga yang membuka secara resmi Diktuk Brigadir Gasum Polri tahun 2014 di SPN Polda Jambi dalam amanatnya yang dibacakannya, berpesan agar dihilangkan praktik-praktik menyimpang selama proses pendidikan dan pembentukan Brigadir Polri tersebut.
\"Tanamkan komitmen untuk melaksanakan tugas mulia ini dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat melahirkan personel Polri yang terampil dan profesional,\" baca Wakapolda.
(wne/adv)