Kurang Terawat, Yang Asli Tinggal Atap

Jumat 06-06-2014,00:00 WIB

 Sementara itu, kebanyakan perabotan yang ada di rumah tersebut masih baru. Eko menyebutkan, ada banyak perabotan yang disumbangkan anak Oetari atau cucu Tjokroaminoto. Mulai lemari hingga satu set kursi.

 Eko menjelaskan, rumah tersebut memang sudah punya nama sendiri di kalangan pencinta sejarah. Tamu yang datang tak terhitung banyaknya. Mulai para pelajar SD, mahasiswa, hingga para turis mancanegara, terutama dari Eropa.

 Menurut beberapa peniliti sejarah, kata Eko, Soekarno dulu sering mampir ke toko buku di depan rumah Tjokroaminoto dan tenggelam dalam bacaan buku-buku favoritnya. \"Dulu di sana ada percetakannya juga. Tapi, sekarang sudah tutup,\" ujarnya.

 M. Azhari, 51, pengelola toko buku itu, tak bisa memberikan keterangan detail soal kehadiran Soekarno di tokonya. Dia hanya bisa menunjukkan sebuah foto Soekarno bertahun 1956 saat mengunjungi toko buku tersebut.

 \"Kalau Bung Karno sering ke toko buku kami, wajar. Wong, beliau kos di rumah Pak Tjokro,\" tandas Azhari. 

 Toko buku itu, kata Azhari, ada sejak 1923. Sedangkan percetakannya sudah tutup pada 1974 karena tak ada yang melanjutkan usaha tersebut.

(*/c9/c10/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait