Jokowi Ungkap Struktur Kabinet
JAKARTA-Gambaran struktur kabinet Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Jokowi-Jusuf Kalla (JK) mulai terkuak. Kemarin (15/9), Jokowi-JK mengumumkan jika kabinet yang akan mendampinginya berjumlah 34 menteri yang terdiri dari 18 profesional dan 16 profesional partai. Nama kementerian belum semuanya disebut, karena itu Jokowi meminta agar masyarakat bisa turut berperan dengan mengusulkan nama yang pas.
Pengumuman struktur kabinet itu dilakukan di Rumah Transisi selepas maghrib. Jokowi didampingi Jusuf Kalla. Tim Transisi juga hadir lengkap, Kepala Staf Deputi Rini Soemarno dan lima deputi, yaitu Hasto Kristiyanto, Andi Widjajanto, Anis Baswedan, Akbar Faisal, dan Eko Putro Sandjojo.
Dalam konferensi pers di teras Rumah Transisi, Jokowi mengatakan, pertemuan kemarin untuk memastikan pemerintahan berjalan efektif, sekaligus sesuai dengan sistem presidensial. Tentunya, kinerja presiden dan wakil presiden harus dibantu menteri-menteri negara. \"Ini agar terciptanya pemerintah yang bekerja, terkonsolidasi, dan hadir di tengah-tengah rakyat. Kami putuskan kementerian jumlahnya 34,\" tuturnya.
Jumlah itu terdiri dari 18 profesional dan 16 profesional partai. Dia menjelaskan, dari pembagian kementerian untuk profesional dan profesional partai itu, ada tiga menteri koordinator yang tetap dipertahankan dan khusus untuk wakil menteri (Wamen) yang kemungkinan masih diperlukan itu wamen di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). \"Cukup, sekarang tanya saja,\" ujar Joko mengakhiri pengantar jumpa pers.
Terkait penyebutan kementerian yang diperuntukkan profesional, dia menegaskan jika profesional itu artinya bukan sosok yang berasal dari partai. \"Ya itu saja, tidak dari partai,\" tegas mantan Wali Kota Solo itu.
Saat ditanya mengapa jumlah kementerian masih 34, padahal sebelumnya ada rencana dirampingkan ? Jokowi menuturkan bahwa ada negara tetangga yang jumlah penduduknya 24 juta jiwa dan jumlah menterinya 24. \"Kalau Indonesia jumlah penduduknya 240 juta, lalu apakah seharusnya menterinya 240?,\" tanya Jokowi.
Dia mengatakan, jika nama kementerian ini sudah hampir final. Artinya, belum semuanya selesai. Sehingga, soal nama kabinet dan siapa yang diangkat menjadi menteri akan diumumkan lain waktu. \"Lain waktu ya lain waktu,\" tuturnya.
Dengan begitu, ada ruang publik bagi masyarakat untuk memberikan masukan soal nama kementerian dan nama sosok yang pantas menjadi menteri. Jokowi memastikan ingin mendapatkan banyak masukan dari masyarakat terkait keduanya. \"Caranya, bisa lewat banyak cara, salah satunya Twitter. Setelah disampaikan ke kita, baru kemudian dibahas tim,\" celetuknya.
Namun, setelah didesak akhirnya Jokowi melunak. Dia menyebutkan tiga kementerian baru, yakni Kedaulatan Pangan, Maritim, dan Kependudukan. Selain itu ada juga Kementerian Keuangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Tiba-tiba, Wapres JK berceletuk ada juga kementerian pertanian. Jokowi langsung mengiyakan pernyataan dari wakilnya tersebut. \"Nah iya, pertanian juga,\" ujarnya disambut tawa sejumlah wartawan.
Sementara itu Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto menjelaskan, perampingan nantinya akan dipertajam di tingkat direktorat jenderal (Ditjen). Hal itu dilakukan untuk efisiensi pada pemerintahan. \"Ini yang dirapikan,\" jelasnya.
Selama mempelajari struktur pemerintah saat ini, Tim Transisi menemukan adanya 61 fungsi yang tumpang tindih di kementerian. Hal tersebut menjadi salah satu sebab, mengapa tingkat dirjen yang dirampingkan. \"Temuan ini selama berkomunikasi dengan pemerintah,\" jelasnya.
Efisiensi itu juga untuk soal anggaran, misalnya pada kementerian negara koperasi dan UKM. Ternyata, untuk kementrian itu anggaran belanja terbesar justru untuk perindustrian. \"Anggaran ini yang akan dikurangi dan diberikan untuk yang pro rakyat,\" terangnya.
Terkait anggaran untuk 34 kementerian, apakah sudah siap? Andi menuturkan, anggaran kementerian itu sudah disiapkan. Artinya, walau ada pergantian nama kementerian tidak akan mempengaruhi. \"APBN siap,\" ujarnya.