TK dan Paud Diliburkan
JAMBI – Kabut Asap di Provinsi Jambi sudah terjadi beberapa pekan ini. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi belum menetapkan Jambi sebagai daerah darurat bencana Asap. “Karena Asap Jambi dari Sumatera Selatan,” kata Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Pusat, Bambang S, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Kantor Pemadam Kebakaran Kota Jambi, (2/10) kemarin.
Diakui dia, BNPB sudah menurunkan hujan buatan, bom air, pemadaman dari udara dan pemadaman dari darat. “Titik Api dari Provinsi lain,” kata Bambang. Lanjutnya, berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Jambi, jumlah titik api pada hari ini (2/10) hanya 2 titik, turun dibandingkan kemarin (1/10), yaitu 7 titik. Sedangkan di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 100 titik.
“Dana yang kita alokasikan mulai bulan juli sampai sekarang hampir Rp 100 Miliar lebih, dana tersebut digunakan untuk pemadaman titik api di Riau , Sumsel, dan Kalimantan. Jambi belum, Jambi sudah bagus bisa mencegah,” akunya.
Kepala BPBD Provinsi Jambi, Zubaidi AR mengatakan, berdasarkan hasil rapat bersama instansi terkait, TK dan Paud diliburkan. “Belum tahu sampai kapan,” katanya. Selain berdampak kepada masyarakat, Asap ini juga berdampak kepada produktifitas hewan. “Status masih kurang sehat belum berbahaya,” akunya.
Terkait status darurat benacana, dikatakan Zubaidi, Gubernur sudah menyurati BNPB Puast untuk melaksanakan pengeboban di perbatasan, meminta hujan buatan, dan pemadaman dibawah. Diakui Zubaidi, ada beberapa titik kebakaran lahan Gambut di Provinsi Jambi, seperti, Muarojambi, Tanjungjabung Timur. Sedangkan Kabupaten Tebo, Sarolangun, yang terbakar adalah hutan.
Sementara itu, Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus mengatakan, pemerintah juga mengintruksikan kepada instansi pemerintah serta pihak swasta untuk ikut andil dalam pembagian masker ke masyarakat untuk mengurangi dampak kabut asap.
“Kita juga sudah intruksikan TK dan PAUD diliburkan menjelang kabut asap menipis,” kata gubernur.
(fth)