Warga Pucuk Ancam Demo Bugil

Selasa 07-10-2014,00:00 WIB

Pemkot  Tetap Akan Tutup Pucuk

JAMBI-Rencana Pemkot Jambi yang akan memulai tahapan penutupan lokalisasi di Kota Jambi pada 13 Oktober mendatang, mendapat ancaman demo bugil dari warga Pucuk, lokalisasi terbesar di Kota Jambi.

Informasi yang beredar, warga Pucuk bakal menggelar aksi bugil pada 13 Oktober mendatang.

‘‘Rencananya akan melakukan aksi demo dengan mengenakan pakaian (maaf) dalam,’‘ kata salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya.

Dia menuturkan, mereka sudah berkali-kali melakukan aksi ke DPRD Kota Jambi dan juga Pemkot Jambi. Namun, aspirasi mereka tak mendapatkan tanggapan yang baik dari Pemkot Jambi.

Dia menilai, Pemkot terlalu memaksakan niat untuk melakukan penutupan. Dia juga mempertanyakan kompensasi yang dijanjikan. ‘‘Kami hanya mencari makan bukan untuk menjadi kaya,’‘ ujarnya.

Dia meminta pemerintah meninjau ulang rencana tersebut.

Walikota Jambi, Sy Fasha yang dimintai komentarnya terkait ancaman demo bugil itu tak bergeming. Dia menegaskan, penutupan tetap akan dilakukan 13 Oktober mendatang.

‘‘Kalau mau demo pakai pakian dalam silahkan saja. Yang pasti 13 Oktober deklarasi akan dilaksanakan di sana (Pucuk, red),’‘ katanya.

Soal pengamanan dalam menjalankan rencananya itu, Fasha mengatakan tak ada yang berlebihan. Dia mengaku, tak perlu berlebihan meskipun mendapatkan penolakan.

‘‘Pengamanan standar, tak perlu harus berlebihan. Kita takut sama tuhan daripada sama manusia. Kita akan tetap jalan terus,’‘ tegasnya.

Rencana Pemkot ini juga banyak mendapatkan dukungan sejumlah kalangan. Misalnya dari MUI dan juga organisasi di bidang pendampingan ODHA misalnya.

Dari Yayasan Sikok, Sumi, yang bergerak di bidang pendampingan ODHA mengaku pihaknya mendukung rencana Pemkot ini.

‘‘Cuma harus ada titik temu kerja masing-masing tim soal Impelemtasi perda nomor 2 tahun 2014. Bicara PSK bukan tempat tapi aktifitas. Lokalisasi itu hanya yang terlokalisir. Namun yang terselubung juga bisa dikatakan aktifitas prostitusi banyak,’‘ imbuhnya.

‘‘Jadi bukan hanya dua lokalisasi saja yang perlu dibahas. Penutupan jangan seperti eksekusi. Kalau bisa dilakukan secara persuasif dan partisipasi aktif dari mereka yang disana untuk sadar,’‘ tambahnya.

Tags :
Kategori :

Terkait