KUALA TUNGKAL – Dewan Pakar PPP Provinsi Jambi, Muhammad Nasir tidak terima kepengurusan DPC PPP Tanjabbar dibekukan oleh DPW PPP Provinsi Jambi.
Muhammad Nasir, kepada harian ini mengaku, DPC PPP Tanjabbat tidak ada masalah dan semuanya berjalan seperti biasa. Memang menurutnya, jumlah perolehan kursi di Pileg menurun dibandingkan Pileg 2009 lalu.
“Tidak ada pembekuan, sebab ada mekanisme kalaupun mau diganti harus ada Muscab. Dia (Evi Suherman, red) sudah dipecat oleh DPP. Kita punya kantor, punya acara, kita aktif. Malah kita diundang ke Jakarta, semuanya lancar apa alasan dia ngomong begitu,” ujarnya.
Untuk itu dijelaskan Nasir, Evi tidak berhak untuk membekukan kepengurusan di bawah komando Syamsudin dan Salasiah sebagai Ketua dan Sekretaris DPC tersebut. Ia menilai Evi tidak bekerja secara professional dalam memimpin partai berlambang Ka’bah tersebut makanya dipecat oleh DPP.
Malah ia menuding DPW tidak pernah mengundang DPC jika ada rapat di Jambi. Selain itu, jika ada dana partai dari pusat tidak pernah sampai kepada DPC PPP Tanjabbar.
“Sudah lewat acara baru di undang. Kita juga diminta nomor rekening, ternyata kosong. Kabupaten lain dapat, kita tidak, kasus dia (Evi, red) sudah banyak, contohnya saja baru-baru ini kantor PPP Sarolangun dijualnya,” bebernya.
“Termasuk mobil-mobil DPW tidak ada lagi, hilang semua termasuk komputer. Waktu ketua yang dulu lengkap sekarang kocar kacir. Dia harus mempertanggungjawabkan semua apa yang telah dia buat,” sambungnya.
Ia juga curiga ada orang-orang diinternal partai serta orang baru yang ingin menguasai PPP di Tanjabbar. “Mungkin ada yang berusaha menggerogoti PPP. Semua ada mekanisme. Kita sudah ke Jakarta, semua jelas dan Tanjabbar diundang sebagai peserta Muktamar 23 Oktober nanti,” tandasnya.
(sun)