MUARASABAK - Kedatangan Tim SSDN PPRA LIII Lemhanas RI ke Tanjabtim, langsung dimanfaatkan Sekda Tanjabtim, H. Sudirman, untuk mengadu permasalahan dasar yang selama ini kerap dikeluhkan masyarakat Tanjabtim, seperti permasalahan infrastruktur, air bersih dan listrik. \"Padahal untuk daerah di Pulau Jawa 3 masalah dasar ini sudah teratasi, tapi di Tanjabtim masih menjadi keluhan Pemkab,\" katanya.
Memang setiap tahunnya, Pemkab selalu menggelontorkan sejumlah dana untuk 3 masalah dasar tersebut. Tapi tetap saja tidak dapat dipenuhi keseluruhan. Apalagi APBD Tanjabtim yang baru mencapai angka Rp 1 trilyun. Terlebih dua tahun ini Tanjabtim mengalami defisit anggaran. \"Itupun 93 persen sumber pendanaan dari pusat, sisanya Rp 400 milyar dari DBH dan sebagian kecil dari PAD,\" jelasnya.
Anjloknya harga minyak secara global, ikut mempengaruhi penerimaan DBH. Dicontohkannya, tahun ini saja Pemkab mengalami defisit hingga mencapai Rp 350 milyar. \"Dampaknya beberapa pekerjaan fisik yang seharusnya dikerjakan tahun ini, terpaksa harus ditunda pengerjaannya,\" keluh Sekda.
Memang untuk memenuhi 3 kebutuhan dasar yang selama ini menjadi permasalahan di Tanjabtim, Pemkab tidak pernah tinggal diam. Untuk infrastruktur jalan, setiap tahunnya selalu ada peningkatan klasifikasi jalan. \"Sementara untuk listrik kami masih berupaya menyelesaikan Gardu Induk dan PLTG. Begitu juga dengan sarana air bersih, telah ada saluran IPA bagi masyarakat,\" tandasnya.
(yos)