Kabut Kembali Pekat
-Biddokes Polda Beri Pengobatan Gratis JAMBI – Udara di Jambi dua hari yang lalu sempat cerah. Namun, kemarin (16/10) asap kembali menyelimuti wilayah Kota Jambi dan sekitarnya. Meski kembali diselimuti kabut asap tebal namun aktivitas belajar mengajar berjalan normal, dan sebagian anak-anak ke sekolah menggunakan masker. “Hari ini, asap tambah tebal, padahal dua hari sebelumnya cuaca sempat cerah dan kita baru bisa menikmati cahaya terang matahari di wilayah ini,” kata seorang warga, Dani.
Kabut asap tidak hanya pekat, tapi juga membuat mata perih dan berat saat bernafas. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan jarak pandang (visibility) pada pukul 7.00 WIB di Kota Jambi 600 meter. Secara umum cuaca di Provinsi Jambi berawan pada pagi hingga sore hari serta diselimuti asap. BMKG juga menyebutkan peluang hujan dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kerinci.
Terkait titik panas, BMKG menyebut berdasarkan pantauan sensor modis (satelit terra dan aqua) pada Jumat, pukul 5.00 WIB di Jambi terdapat sebanyak 148 titik panas (hot spot) dengan confidence level 70 persen tercatat 63 titik.
Kemarin, Biddokkes Polda Jambi sekitar pukul 10.30 WIB memberikan pengobatan gratis kepada murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 143/IV, di Pulau Pandan, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi SH SIk, mengatakan, pelayanan ini merupakan bagian dari Satgas Karhutla. Ini merupakan bentuk kepedulian Polda Jambi terhadap dampak kabut asap.
\"Ini masih terus dilakukan hingga beberapa hari kedepan. Petugas akan turun ke lapangan di beberapa titik di Kota Jambi,” ujar AKBP Kuswahyudi Tresnadi.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jambi, AKBP Freddy, mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, 30 persen murid SDN 143 yang berjumlah 157 orang terserang ISPA. Beberapa lainnya itu gejala pusing-pusing dan penyakit kulit.
“Umumnya ISPA. Tapi ada penyakit kulit yang mungkin karena kekeringan ini,” sebutnya. Selain pengobatan kepada anak-anak, pihanya juga memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat yang ingin berobat. Bentuk penanggulangan akibat kabut asap ini juga dilakukan dengan pemberian masker.
“Ini akan selesai setelah status darurat asap dicabut,\" tambahnya.
Andini, siswi kelas 4 mengaku sangat senang dengan adanya pengobatan gratis ini. Anak perempuan berusia 11 tahun ini mengalami gejala batuk dan filek yang sudah dideritanya sejak dua hari yang lalu.
“Kami batuk samo filek pak. Kami tadi dikasih obat jugo,” kata Andini
.(pds)