Ratusan Perusahaan Tak Peduli Asap

Jumat 30-10-2015,00:00 WIB

Terjangkit ISPA, SAD Keluar Rimba

1200 Pasukan Siaga Amankan Kunjungan  Jokowi

  JAMBI – Ratusan perusahaan di Jambi dituding tak peduli dengan bencana asap yang menimpa daerah di provinsi Jambi. Termasuk di kabupaten Muarojambi. Hal ini diakui oleh Bupati Muarojambi, H Burnuddin Mahir kemarin.

‘’226 Perusahaan di Muarojambi tak peduli asap,’’ ucapnya.  
Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada perusahaan yang menggelontorkan bantuannya melalui pemerintah, dalam penanganan bencana dampak asap. Sebenarnya, akunya, perusahaan tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar. Tapi, karena sense of belonging (rasa memiliki) perusahaan yang kurang, maka untuk mengeluarkan dana yang kecil saja akan berat. \"Berapalah harga masker, berapalah harga oksigen. Tapi jika kepedulian kurang itu pasti berat,\" jelasnya.

Memang dampak dari asap yang terjadi berbulan-bulan ini luar biasa sekali. Secara ekonomi ada ratusan triliun Jambi dirugikan. Kemudian banyak juga masyarakat yang terjangkit ISPA.

Kondisi ini tentu telah menyesakkan masyarakat Sumatera dan Kalimantan. Tidak ketinggalan Orang Rimba yang mendiami hutan-hutan sekunder di Provinsi Jambi.

Pola hidup mereka yang tinggal di pondok-pondok sederhana di alam terbuka menyebabkan Orang Rimba kesulitan untuk melindungi diri dari serangan kabut asap. Akibatnya sebagian besar Orang Rimba terserang ISPA dan penyakit pernafasan lain serta penyakit pencernaan.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan musim kering yang juga sudah berlangsung lama. Sehingga ketersediaan hewan buruan juga semakin menyusut. Melihat persoalan ini, perlu adanya langkah antisipasi terutama membantu Orang Rimba untuk bertahan dan melewati musim asap tahun ini.

“Sekarang serba sulit, anak-anak sudah banyak yang sakit, kabut asap sudah mengganggu kami. Akhirnya kami suruh anak-anak keluar (rimba), cari tempat aman dulu,” kata Mangku Besemen, salah satu tetua Orang Rimba di Kedudung Muda Taman Nasional Bukit Duabelas.

Beruntung kata Mangku di luar rimba sudah ada rumah singgah yang disiapkan Warsi untuk di tempat evakuasi Orang Rimba yang tengah menghadapi musibah kabut asap. Menurut Mangku Orang Rimba memilih keluar rimba sementara, mengingat kabut asap tahun ini paling parah setelah peristiwa kabut asap yang terjadi pada tahun 1997 dan telah menyebabkan sebagian besar Orang Rimba terserang batuk-batuk dan penyakit lainnya.

“Kami juga mencari pertolongan pengobatan keluar, kebetulan WARSI membuat posko, jadi kami bisa langsung berobat di sini,”kata Mangku.

WARSI sejak beberapa waktu ini menyediakan rumah evakuasi bagi Orang Rimba khususnya di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Sarolangun. Rumah dua lantai yang merupakan kantor lapangan awalnya merupakan tempat transit staf WARSI sebelum ke rimba dan juga merupakan rumah singgah bagi Orang Rimba. Sejak asap menggila di kawasan ini, diubah fungi menjadi tempat evakuasi Orang Rimba dari kelompok Kedundung Muda dan sekitarnya. Di ruangan ini disediakan dua ruangan khusus yang disterilkan dari asap yang dilengkapi dengan penjernih udara. Ruangan ini di khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil serta menyusui. 

Selain itu, para Fasilitator Kesehatan WARSI juga siaga ditempat ini untuk merawat Orang Rimba yang membutuhkan penanganan kesehatan. Ada sekitar 80 kepala keluarga (KK) Orang Rimba yang tinggal tempat rumah evakuasi ini, yang sebagian besar mengalami gangguan kesehatan. 

Fasilatator Kesehatan WARSI Yomi Rivandi mengatakan, keluhan utama Orang Rimba adalah batuk, diare dan masalah kulit. “Kita rawat mereka yang mengalami masalah kesehatan, namun jika ada kondisinya yang buruk akan segera kita rujuk ke rumah sakit terdekat,”sebut Yomi sembari menyebutkan WARSI juga menyediakan satu unit ambulans untuk membantu keadaan darurat. Hasil pemeriksaan 40 orang terserang ISPA, 30 anak-anak dan 10 orang dewasa.

Sementara itu, direncanakan pagi ini (30/10) Presiden RI Ir H Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sarolangun tepatnya ke Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam. Kedatangan Presiden Jokowi didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Di Bukit Suban, presiden dan Mensos akan bersilaturrahmi dengan warga Suku Anak Dalam (SAD).
Letkol Arm Anang Krisna Indra, dari Sekretariat Militer Setneg, ketika ditemui di Desa Bukit Suban di tengah kesibukannya mempersiapkan kedatang Presiden Jokowi, mengatakan, Presiden Jokowi dijadwalkan akan terbang dari Palembang menuju Kota Jambi Jum’at pagi sekitar 07.00 WIB. Setelah tiba di Kota Jambi, Presiden dan Mensos akan langsung menuju Desa Bukit Suban menggunakan helikopter.
‘’Kemungkinan Presiden mendarat di Bukit Suban pukul 08.30 WIB,’’ ungkapnya.
Di Bukit Suban Presiden didampingi Mensos dan rombongan akan melakukan siltarurrahmi dengan warga SAD Kecamatan Air Hitam. ‘’Adapun agenda presiden akan bersilaturrahmi dengan warga SAD dan memberikan sejumlah bantuan,’’ ungkap Anang.
Menurut Letkol Anang, kedatangan presiden ke Bukit Suban, ingin melihat langsung kondisi Suku Anak Dalam. Sebab dalam kabar yang berkembang selama ini, warga SAD terkena dampak serius dari Karhutla yang mengakibatkan tempat tinggal mereka terancam.
‘’Presiden ingin melihat langsung dan menepis kabar yang berkembang selama ini, seperti kita lihat sendiri warga SAD di daerah ini aman-aman saja, tidak seperti isu yang berkembang yang mengatakan warga SAD banyak kehilangan tempat tinggal,’’ kata Letkol Anang.
Menurut Letkol Anang, presiden di Bukit Suban hanya sekitar dua jam setengah. Sekitar pukul 10.30 WIB akan bertolak kembali ke Kota Jambi menggunakan helikopter. Sebab presiden dijadwalkan melakukan solat Jum’at di Kota Jambi.
‘’Itu kalau cuaca mendukung, tapi kalau tidak mendukung, bisa saja presiden solat Jum’at di Bukit Suban, termasuk kunjungan ke Bukit Suban bisa saja jadwal berubah kalau cuaca tidak mendukung,’’ ucapnya.
Sementara itu Bupati Sarolangun H Cek Endra yang memimpin langsung persiapan kedatangan Presiden Jokowi kepada sejumlah wartawan mengatakan, setelah mendarat dari helipad yang telah disiapkan, Jokowi dan rombongan akan melihat lokasi warga SAD di titik pertama yakni di dekat perumahan yang dibangun Pemkab.
‘’Kita ajak presiden langsung ke lokasi dan wawancara langsung dengan mereka (warga SAD, red)’’ jelas Bupati.
Setelah dari titik pertama, presiden akan lansgung meninjau titik ke dua yakni di perumahan yang dibangun oleh Kemensos. Selanjutnya presiden meninjau titik ke tiga yakni sekolah SD yang dibangun Pemkab sejak 2004.
‘’Di SD tersebut terdapat anak SAD yang sekolah bercampur dengan warga setempat, silahkan nanti Pak Jokowi melihat dalam kelas itu kita tidak membedakan, mereka membaur dan kecerdasannya sama dengan anak-anak lain, itu yang kita bina,’’ jelasnya.
Kedatangan Jokowi menurut Bupati bukan karena kabut asap. Tapi semata-mata ingin melihat warga SAD, karena ada isu warga SAD eksodus keluar dari tempat tinggal karena asap dan tenyata itu tidak ada.
Pantuan harian ini di Desa Bukit Suban sudah disiapkan sejumlah helipad tepatnya di lapangan sepakbola Bukit Suban. Ratusan aparat TNI dan kepolisian telah bersiap di lokasi guna mengamankan kedatangan RI 1. Bahkan Paspampres dan Pasukan Gultor dengan senjata lengkap telah tiba di lokasi. Dalam persiapan kemarin juga hadir Danrem Kol Makmur, S.AP, MM, yang datang menggunakan heli BNPB. Sementara Bupati didampingi Wabup H Pahrul Rozi, turun langsung melakukan persiapan, termasuk Kapolres AKBP Bostang Panjaitan dan Dandim Sarko Letkol Budiawan Basuki dan puluhan pejabat Pemkab..

Tags :
Kategori :

Terkait