Demokrat Jambi Terbelah

Senin 01-02-2016,00:00 WIB

“Kalau memang ada pemecatan tentu diadakan rapat mengenai hal itu. Ini tidak pernah ada rapat, tiba-tiba langsung heboh pihak-pihak tertentu menghembuskan kabar pemecatan,” sambungnya.

Menurutnya, apabila alasan pemecatan adalah kekalahan pada Pilgub, maka ketua DPD harus memecat semua DPC yang mengalami kekalahan. “Jadi jelas kalau memang kekalahan Pilgub yang menjadi alasan, ini tidak, yang dihebohkan hanya tiga orang, tidak bisa sembarangan memecat, ini partai bukan CV atau PT,” sesalnya.

Khusus, untuk pemecatan Cik Bur, dinilainya kuat dugaan dengan Musda. Alasannya, Cik Bur telah didukung oleh 7 DPC. “Bisa kearah sana, Cik Bur didukung oleh 7 DPC untuk maju menjadi ketua. Sedangkan total suara ada 13, jadi Cik Bur menang Aklamasi, nah lain ceritanya kalau Cik Bur dipecat, tentu persaingan menjadi ringan,” bebernya.

Sedangkan terkait usulan diundurnya jadwal Musda, baginya ini tidak logis. Pasalnya masa jabatan Ketua DPD saat ini berakhir 31 Maret mendatang. “Jadi kan lucu, masih dua bulan lagi, dan masih banyak harus dikerjakan kok malah meminta untuk pengunduran Jadwal Musda. Seharusnya ada tidaknya pengunduran jadwal itu setelah bulan Maret, sudah kelihatan sarat kepentingana,” pungkasnya.

Ketua DPC Demokrat Tebo, Syamsurizal menilai, usulan pemecatan ini harusnya melalui mekanisme yang benar. Menurutnya, sejauh ini juga belum ada pemecatan secara resmi.

“Tidak ada pemecatan,tetapi masih dalam tahap usulan ke DPP. Namun seharusnya diselesaikan denganjalan musyawarah dan dikomfirmasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan sebelum dilakukan pengsulan. Kita yakin DPP akan memberikan keputusan yanhg bijaksana,” ujarnya.

Ia berharap konflik ini seegera berakhir. “Kita berharapa bisa segera berakhir dengan cara penyelesaian kekeluargaan di tubuh Demokrat,” ungkap Iday.

Terkait Musda, ia masih tertutup soal arah dukungannya. Namun dirinya memastikan akan mendukung siapapun yang direkomendasikan DPP dan didukung oleh mayoritas DPC. “Siapapun nanti yang mendapat rekomendasi DPP dan mendapat dukungan para DPC, itulah yang akan kita dukung,” ujarnya diplomatis.

Sekretaris DPC Demokrat Kota Jambi, M Nasir dikonfirmasi enggan berkomentar banyak terkait kisruh tersebut. “Wah itu tidak pas kalau saya yang berkomentar, saya ini bukan pengurus DPD,” elaknya.

Ia mengaku tidak mengetahui adanya kisruh yang terjadi di internal DPD. Apalagi sampai ke kabar usulan pemecatan. “Wah saya kurang tau itu, selaku kader partai saya no coment lah,” akunya.

Bagaimana dengan Musda, apakah sudah ada calon yang melakukan komunikasi, ia hanya menjawab diplomatis. “Kalau informasi yang mau maju memang terdengar, tapi belum ada komunikasi,” tuturnya.

Meski demikian, secara personal ia memberikan dukungan kepada Ketua DPC Demokrat Kota Jambi, AS Budianto untuk ikut maju.

DPC Demokrat Tanjabtim, memilih tidak mengambil sikap dalam konflik tersebut. “Kami masih menghargai Pak HBA sebagai Ketua DPD dan memilih untuk tidak ikut berpolemik,” kata Sekretaris DPC Demokrat Tanjabtim, Subhan.

Menurutnya, permasalahan yang terjadi adalah hal biasa, dan akan bisa diselesaikan dengan baik oleh petinggi partai. “Para petinggi partai pasti dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi,” sebutnya.

Terkait Musda, pihaknya masih wait and see. “Belum ada yang menghubungi kami sama sekali,” tukasnya.

Lain halnya dengan DPC Demokrat Tanjabbar, meski jadwal Musda belum pasti dan internal partai masih panas, ia sudah memastikan arah dukungannya kepada Burhanuddin Mahir.

Tags :
Kategori :

Terkait