Tiga Pati Polri Ikut Lelang Deputi Penindakan KPK

Jumat 09-03-2018,00:00 WIB

JAKARTA – Sejumlah nama perwira tinggi (pati) Polri dipastikan bakal ikut lelang terbuka kursi Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setidaknya, ada tiga nama perwira yang diumumkan oleh Wakapolri Komjen Syafruddin untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Heru Winarko tersebut. Mereka dianggap punya jejak bagus dalam bidang investigasi dan anti korupsi.

”Satu kapolda NTB, satu lagi kepala biro operasi bareskrim, satu lagi salah satu pejabat polri di luar institusi polri, di BPN, Badan Pertanahan Nasional,” ujar Syafruddin usai rapat koordinasi (rakor) prestasi Asian Games di gedung PTIK, Jakarta, kemarin (8/3).

Dia tidak secara spesifik menyebutkan nama ketiga calon pejabat tinggi KPK tersebut. Namun, dari penelusuran Jawa Pos, sudah jelas untuk Kapolda NTB merupakan Brigjen Firli. Dia pernah menjabat sejumlah posisi mentereng, seperti Wakapolda Banten dan Ajudan Wakil Presiden (Wapres) yang saat itu dijabat Boediono.

Untuk Kepala Biro Operasi Bareskrim saat ini dijabat Brigjen Toni Harmanto. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya pada 2012. Toni pernah juga menjabat sebagai Wadir Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Mabes Polri.

Untuk pejabat Polri yang ditugaskan di BPN, kemungkinan besar adalah Brigjen Hasyim Abdul Ghani. Dia pernah menjabat sebagai Wakapolda Daerah Istimewa Jogjakarta . Serta, Perwira Menengah SSDM Polri.

Lebih lanjut, Syafruddin mengungkapkan bahwa polri hanya sebatas mengusulkan nama saja. Sedangkan seleksi deputi sepenuhnya ada di tangan KPK. Sebab, bisa jadi ada calon dari lembaga lain seperti kejaksaan, kementerian, dan lembaga. ”Ini harus jelas, jangan pula nanti kita yang disangka dorong-dorong. Tidak ada dorong-dorong,” ungkap dia.

Yang jelas, dia memastikan tiga orang yang diajukan itu punya kualifikasi bagus. Lantaran pernah mengikuti pelatihan di luar negeri termasuk juga pelatihan anti korupsi. ”Tiga-tiganya ahli lulusan FBI. Tiga-tiganya ahli investigasi, dan tiga-tiganya mahir dalam (penanganan) money laundering dan pemberantasan korupsi,” ungkap jenderal bintang tiga itu.

Seperti diberitakan, KPK mengaku sudah mendapat enam nama dari Polri untuk mengisi posisi Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Aris Budiman. Hanya, baru tiga pati yang namanya mencuat kuat setelah seiring pernyataan wakapolri kemarin. Sedangkan untuk calon dirdik, belum ada nama pati yang diungkap.

Selain dari kepolisian, KPK juga mengaku sudah mendapat kiriman tujuh nama calon dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengisi posisi deputi penindakan. Hanya, nama-nama itu sampai saat ini masih belum jelas. Semua nama-nama itu rencananya baru akan diumumkan saat pendaftaran lelang jabatan dibuka akhir pekan ini.

Lantas bagaimana nasib Dirdik KPK Aris Budiman yang tidak diusulkan Polri untuk mengisi posisi deputi penindakan ? Saat dikonfirmasi Jawa Pos, Aris menyatakan tidak tahu menahu soal promosi jabatan tersebut. Hanya, dia menegaskan sampai saat ini dirinya masih menjabat dirdik KPK. ”Sampai sekarang masih dirdik, belum tahu dari Polri,” ujarnya.

(jun/idr/tyo)

Tags :
Kategori :

Terkait