Muhammadiyah (Memed, red) dalam kesaksiannya mengakui sudah mengetahui ada uang ketok palu. Ia menyebut, mendapat telpon dari Supriono pada Sabtu malam 24 November 2018.
‘‘Saya ditelpon supriono, ia menanyakan apakah pada Sidang Paripurna saya akan hadir,’‘katanya.
Dalam percakapanya dengan Supriono, Memed menjelaskan, Supriono memberikan informasi adanya uang ketok palu.
‘‘Yang itu (uang ketok palu, red) ada,’‘ kata Muahamadiah turunkan Supriono.
Di hari yang sama, Muhamadiah juga mengaku ditelpon Saipudin. Ia mengatakan, perbincangan sama seperti pertanyaan Supriono.
‘‘Amanah dapat perintah, agar paripurna kuorum, ado yang mengancam tidak mau hadir,’‘ tiru
Muhamadiah terhadap perkataan Saipudin.
Kemudian ketika ditanya bagian Gerindra, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Saipudin untuk mengaturnya, kecuali bagian Bustami Yahya dan Syahbandar.
‘‘Yang lain biar saya yang kasih tahu,’‘ ungkapnya.
Anggota DPRD Dapil Tanjab Barat-Tanjab Timur ini juga mengaku ditelpon Saipudin sebanyak 3 kali. Dia dihubungi pada tanggal 24 sebanyak 2 kali, dan 28 November.
‘‘Tiga kali saya dihubungi, yang terakhir tidak saya angkat,’‘ katanya.
Pada tanggal, 24 kata Muhammadiah, Saipudin, menghubungi dia untuk mepertanyakan kehadiran Fraksi Gerindra.
‘‘Saya hanya memastikan 3 anggota, untuk Bustami dan Syahbandar silahkan hubungi sendiri. Saya tidak berani karena mereka senior,’‘ katanya menjawab telpon Saipudin.
Pada telpon kedua di hari yang sama, Saipudin yang merupakan Asisten III pada waktu itu menanyakan kemana akan diserahkan jatah Fraksi Gerindra.
‘‘Yang tanggal 28 November tidak saya angkat. Saya lagi di jalan, kunjungan,’‘katanya.