JAMBI - Perkembangan pembangunan di kawasan pasar Jambi semakin pesat. Terutama yang berkaitan dengan penataan, baik penataan bagi PKL maupun penataan bangunan fisik.
Penataan tersebut salah satunya berkaitan dengan pengecatan ruko yang ada di pasar. Ruko yang sudah berusia puluhan tahun pun ikut dicat dengan pewarnaan beragam sehingga memunculkan kesan yang cantik dan menarik.
Mustari Affandi, Camat Pasar Jambi menuturkan ruko warna warni sudah dilakukan sejak tahun 2016 lalu. Pengecatan ini dilakukan terhadap ruko di kawasan pusat pertokoan. Seperti di Jalan Sutami, Jalan Husni Thamrin, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Gatot Subroto, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Sam Ratulangi, Jalan Kartini, Jalan Halim Perdana Kusuma, Jalan Sultan Thaha dan beberapa titik lainnya.
Pengecatan dilakukan dengan melibatkan pelaku usaha atau pemilik bangunan. Pihaknya bersama ketua RT melakukan pendekatan dan himbauan door to door ke pemilik dan penyewa ruko agar melakukan pengecattan ruko. Awalnya tidak ada ketentuan warna. Dalam hal ini, pemilik ruko bisa memilik warna yang disukai asalkan berwarna cerah seperti warna pelangi.
“Untuk warna cat ditentukan oleh pemilik atau penyewa ruko. Pihak kecamatan memberikan pengarahan kira-kira warna apa yang indah agar serasi,” terangnya.
Disebukannya, sejauh ini hampir 1.689 ruko yang sudah melakukan pengecatan. Bahkan, ruko lama yang selama kurang lebih 20 tahun tidak pernah dicat pun ikut berpartisipasi. Dikatakannya, tujuan dari pengecatan ini tak lain untuk menambah keindahan dan estetika wajah kota sebagai pusat perdagangan barang dan jasa, serta pintu gerbang aktivitas masuk masyarakat.
“Selain kawasan pertokoan di 4 kelurahan yang ada yakni Sungai Asam, Beringin, Orang Kayo Hitam dan Pasar, kawasan pemukiman pun kita jadikan sebagai kampung pelangi. Rencananya kampung pelangi ini akan mencakup keseluruhan bangunan mulai dari diding hingga atap pun kita cat,” pungkasnya.
Kota Jambi mempunyai tujuan menjadi kota perdagangan dan jasa. Setiap tahun penjelmaan sudah mulai nampak, pembangunan pusat perbelanjaan sudah menjamur. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi masayarakt luar daerah, khususnya dari kabupaten tetangga untuk berdatangan ke Kota Jambi.
Dengan luas wilayah 17.500 hektare, Kota Jambi dipadati 1 juta lebih penduduk pada siang hari. Malam harinya jumlah penduduk Kota Jambi sebanyak 700 ribu jiwa.
Doni Iskandar, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jambi mengatakan, besarnya jumlah penduduk Kota Jambi pada siang hari karena banyak aktifitas yang dilakukan, seperti bekerja di kantor pemerintahan, swasta, berdagang, belanja, berobat, sekolah.
“Perpuataran uang pada siang hari luar biasa,” kata Doni.
Kota Jambi, sebut dia, diperkuat dari sector pedagangan dan jasa. Itulah yang menjadi nilai jual Kota Jambi. Sektor wisata Kota Jambi tidak kuat, tapi ia mengaku Pemerintah Kota Jambi mempunyai konsep menjadikan pasar sebagai wisata belanja.
“Salah satu upaya kita meningkatakan Kota Jambi menjadi pusat perdagangan dan jasa,” sebutnya.