Cari Cawapres Elektabilitas Tinggi

Senin 26-03-2018,00:00 WIB

JAKARTA - Berpengalaman dua kali menjadi wakil presiden, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan dua kriteria penting sosok yang cocok mendampingi Joko Widodo. Yakni orang yang bisa menambah suara dan memiliki kemampuan setara presiden.

Pria 75 tahun yang tiga kali mengikuti Pilpres itu mengungkapkan bahwa kriteria pendamping Jokowi itu harus menambah elektabilitas. Artinya sosok tersebut harus memiliki basis massa yang berbeda dengan Jokowi. Selan itu, sosok tersebut juga bisa memainkan peran sebagai seorang wakil presiden.

”Ya elektabilitas dan siapa yang bisa membantu (Jokowi, Red),” ujar JK usai jalan sehat bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di area car free day bundaran Hotel Indonesia, kemarin (25/3).

Di kesempatan berbeda, JK pun menyebutkan seorang wakil presiden itu juga harus memiliki kemampuan menjadi presiden. Lantaran dua wakil presiden yakni yakni BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri menjadi presiden.  ”Tidak boleh asal milih karena dia bisa jadi presiden juga,” kata JK. Dia sendiri sudah beberapa kali menyatakan tidak ingin ikut lagi dalam pilpres.

Pada saat jalan sehat itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut serta menemani JK. Disinggung kemungkinan Anies menjadi calon wakil presiden, JK menuturkan semua orang memang berkesempatan dipilih menjadi cawapres. Namun, dia berharap Anies lebih fokus untuk DKI Jakarta saja untuk saat ini. ”Tapi sekarang konsentrasi di gubernur DKI Jakarta,” ungkap JK.

JK memang dianggap sebagai salah satu tokoh yang mendorong Anies maju dalam Pilgub Jakarta untuk berpasangan dengan Sandiaga Uno. Apakah JK akan kembali mengajukan Anies untuk maju dalam kontestasi di Pilpres 2019? JK menjawab dengan tersenyum. Dia menuturkan bahwa kewenangan untuk mengusung pasangan calon itu ada pada partai. ”Itu yang mengajukan partai-partai,” kata dia.

Tokoh lain yang muncul sebagai cawapres Jokowi adalah Ketum Patai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan Jokowi yang berkaos kuning dengan Airlangga di Istana Bogor, Sabtu (24/3) lalu mendapat perhatian serius dari pengurus partai beringin.

Jika isyarat meminta itu nyata, Partai Golkar menyatakan siap melakukan konsolidasi internal demi fokus mengusung Airlangga sebagai Cawapres pendamping Jokowi. Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan, isu memasangkan Airlangga dengan Jokowi semakin menjadi pembicaraan serius di Rakernas Partai Golkar 22-23 Maret.

\"Bila sebelumnya diskusi tentang itu masih bersifat sambilan, pada saat Rakernas dan ke depan dapat dipastikan akan menjadi topik diskusi utama,\" kata Doli kepada wartawan, kemarin. 

 Walaupun di dalam Rakernas itu tidak menjadi isu formal yang diagendakan, sudah ada dinamika mengarah kesitu. Dalam pidato pembukaan Rakernas, Airlangga mengatakan selama satu periode terakhir Jokowi cukup nyaman didampingi kader Golkar sebagai Wapresnya. Golkar pun siap memberikan kenyamanan kepada Jokowi untuk periode lima tahun ke depan. Kemudian dalam pernyataan sebelumnya di DPP, Airlangga juga mengatakan bahwa Golkar tidak akan mengajukan cawapres kepada Jokowi. 

  Doli menilai, dari pernyataan itu jajaran DPP menterjemahkan bahwa betul Partai Golkar tidak akan mengajukan nama cawapres kecuali diminta oleh Jokowi. Namun, di sisi lain, Golkar harus siap bila satu waktu diminta Jokowi. Oleh karena itu jajaran pengurus Partai Golkar harus juga mempersiapkan diri. 

  \"Artinya dalam waktu-waktu konsolidasi internal untuk meraup dukungan rakyat seluas-luasnya dan pembentukan jaringan relawan khusus pemenangan Jokowi, harus ditambahkan dengan isu dukungan kepada Airlangga Hartarto sebagai Cawapres,\" jelas koordinator Generasi Muda Partai Golkar itu.

  Doli menambahkan, isu Airlangga Cawapres ini akan dimasukkan dalam agenda pembicaraan saat Partai Golkar berkomunikasi dan melakukan konsolidasi ke seluruh DPD-DPD baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Doli optimis hal itu juga akan menambah semangat seluruh kader untuk menaikkan elektabilitas Golkar dan Jokowi guna memenangkan pileg dan pilpres. 

  \"Sehingga pada saatnya bila memang diminta pak Jokowi, Golkar sudah siap mendorong kader utamanya yaitu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto,\" tandasnya.

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru mengatakan, pertemuan antara Jokowi dan Airlangga merupakan sesuatu yang lumrah. Hal itu bagus untuk mempererat silaturahmi antar sesama tokoh. “Sangat dini kalau kita membicarakan kemungkinan Airlangga menjadi cawapres Jokowi,” terang dia kepada Jawa Pos (Induk Jambi Ekspres) kemarin.

Tags :
Kategori :

Terkait