KERINCI - Dari 285 Desa yang ada dalam kabupaten Kerinci, hanya sebanyak 148 desa atau 50 persen yang memiliki Badan Usaha Milik Pemerintah Desa (BUMDes). Dari jumlah tersebut, beberapa antara cukup menonjol dan menjadi percontohan, namun tujuh diantara, mati suri atau vakum.
‘’Pada dasarnya setiap desa harus memilik BUMDes. Namun sejauh ini, di Kabupaten Kerinci baru 50 persen desa yang telah memiliki BUMDes. Karenanya, kami akan upayakan hingga 2019 semua desa di Kabupaten Kerinci telah memilik BUMDes,\" ujar Kadis PMD Kerinci, Hasferi Akmal.
Disebutkannya, berdasarkan evaluasi per Juni 2018, dari 285 desa di Kabupaten Kerinci sebanyak 148 desa telah memiliki BUMDes. BUMdes yang dikelola adalah potensi wisata, ekonomi kerayatan dan holtikultura. \"Dari 148 BUMDes yang sudah memiliki Bumdes, ada tujuh desa diantaranya tak bergerak atau vakum,\" tuturnya.
Vakumnya BUMDes, lanjutnya, terjadi karena tidak bisa mengelola dengan baik BUMDes yang telah didirikan tersebut. \"Namum ada beberapa BUMDes yang cukup menonjol. Seperti BUMDes di Desa Pendung Talang Genting, Tanjung Tanah, Kota Petai, Selaman di Kacamatan Danau Kerinci, Mekar sari Kayu Aro dan beberapa desa di Kecamatan Air Hangat dan Gunung Tujuh,\" jelasnya.
Seperti sebutnya, BUMDes di Desa Pendung Talang Genting yang memanfaatkan potensi wisata, cukup maju. Bahkan dari BUMDes tersebut bisa menghidupkan 50 kepala keluarga. \"Bahkan BUMDes tersebut telah menghasilan inventaris desa senilai Rp 2 miliar,\" tandasnya.
(adi)