Cabut Izin Penguasa Lahan

Kamis 15-08-2019,00:00 WIB

Sholat Istisqo tersebut turut diikuti oleh Dandim 0415 Batanghari Letkol Widi Rahman yang juga merupakan Dansatgas Karhutla Muaro Jambi, Camat Kumpeh Ulu dan seluruh Kades se Kecamatan Kumpeh Ulu, serta personel Satgas Karhutla yang saat ini masih melakukan pendinginan.

Dandim 0415 Batanghari Letkol Widi Rahman mengatakan tujuan digelarnya Sholat Istisqo ini untuk meminta hujan kepada Allah, sehingga kita tidak lagi merasakan kemarau dan kekeringan.

“Diperkirakan sampai akhir Agustus nanti tidak akan ada hujan yang membasahi Provinsi Jambi, untuk itu sebagai umat bergama, sudah selayaknya meminta pertolongan kepada yang maha kuasa, agar dalam waktu dekan akan ada hujan yang turun,” kata Letkol Widi.

Untuk imam Sholat Istisqo kali ini adalah ustad H.Fathullah Al Hafizd dan Khotib Ustad Asnawi Al Hafidz.

“Semoga dengan digelarnya Sholat Istisqo ini, Allah senantiasa menurunkan Rahmat Nya dengan menurunkan Hujan sehingga kita tidak lagi merasakan kemarau dan kekeringan khususnya di Kabupaten Muaro Jambi Umumnya Provinsi Jambi,” sebut Ustad Asnawi.

Terkiat kebakaraan hutan yang saat ini kian meluas Dandim 0415 Batanghari Letkol Widi Rahman menegaskan kepada masyarakat untuk tidak sembarang membakar hutan, ketika ada seseorang baik sengaja maupun tidak sengaja membakar untuk membuka lahan yang berdampak kebakaran dan akan ditindak keras seperti yang tertera dalam pasal 108 Undang Undang  nomor 41 tahun 2019.

“Ada ancaman hukuman bagi pelaku pembakaran hutan, yaitu akan didenda sebanyak Rp 3 M dan ancaman hukuman minimal kurungan penjara 3 tahun paling lama 10 tahun,” kata Letkol Widi.

Ditanya terkait pendinginan terhadap hutan dan lahan yang terjadi di wilayah kabupaten Muaro Jambi yang saat ini tercatat ada 255 hektare lahan dan hutan yang terbakar, Letkol Widi mengatakan pihaknya  terus berupaya melakukan pendinginan terhadap titik api yang masih tersisa agar api tidak kembali menyala.

          “Walaupun sudah padam, tapi masih ada potensi api akan hidup kembali, ditambah kondisi lahan yang sangat kering dan perubahan arah angin, bisa menghidupkan kembali api yang telah dipadamkan oleh satgas, untuk itu harus terus menerus disiram, agar tidak kembali menyala,” pungkasnya. (aba/scn)

Jika Udara Memburuk, Sekolah Diliburkan

PEMERINTAH Kota Jambi berencana akan mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah terkait kondisi udara yang kian memburuk. Kini kondisinya masih terus dipantau, jika kualitas udara makin memburuk, maka pekan depan kebijakan tersebut akan diberlakukan.

Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan, musim kemarau tahun ini, Kota Jambi mengalami banyak dampak negatif, seperti kebakaran lahan dan rumah, sehingga mengakibatkan adanya kabut asap.

”Dampak buruk dari kebakaran lahan dan hutan di kabupaten tetangga. Hingga hari ini cuaca di kota Jambi semakin buruk. Disisi lain sudah sekitar 2 bulan hujan tidak ada turun,” kata Maulana.

Maulana menyebutkan, pihaknya masih akan melihat kondisi beberapa hari ke depan. Jika cuaca masih memburuk, maka pihaknya berupaya membuat kebijakan dengan mengeluarkan surat edaran terkait cuaca buruk kepada seluruh masyarakat Kota Jambi.

“Kemungkinan surat edaran tersebut seperti kebijakan libur sekolah dan libur bekerja karena dampak cuaca buruk bagi kesehatan,” imbuhnya.

Kata Maulana, pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada terhadap titik-titik api, supaya cuaca dan udara di kota Jambi bersih dan kembali membaik.

Tags :
Kategori :

Terkait